Event

Mengadopsi Teknologi, Kostum MFC Jadi Trendsetter Carnival di Indonesia

Warta Event – Jakarta. Malang Flower Carnival (MFC) menjadi trendsetter dalam penyelenggaraan carnival di Indonesia, khususnya untuk penggunaan packaging technology yang sudah diakui dunia.

Hal ini diungkapkan oleh Agus Sunandar,minisiator dan penyelenggara annual event Malang Flower Carnival (MCF) dalam jumpa pers hari ini Selasa (04/09/2018) di Gedung Kementerian Pariwisata. “Kostum MFC sudah terbukti di beberapa event carnival internasional antara lain di Tokyo dan Berlin baru-baru ini tidak ada masalah di bandara. Semua kita packing dengan standar internasional,” ungkap Agus.

Pada penyelenggaraan MFC 2018 yang memasuki tahun ke-8 mengangkat tema ‘Eksotika Bunga Nusantara’. Event ini akan berlangsung padahari Minggu, (16/09/2018) di sepanjang Jalan Ijen Kota Malang, Jawa Timur. MFC 2018, diikuti 200 peserta dan diproyeksikan akan dikunjungi sekitar 70.000 hingga 100.000 pengunjung dari Kota Malang dan provinsi lain di Indonesia.

Penyelenggaraan carnival di Indonesia mempunyai beberapa keunggulan terutama dalam hal kreatif konten tematik yang tidak akan habis untuk digali karena kita memiliki kekayaan seni budaya yang tersebar di seluruh Tanah Air. Selain itu partisipasi masyarakat yang tergabung dalam komunitas peserta carnival tersebar di masing-masing daerah.

Ida Ayu Made Wahyuni, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, menjelaskan, dengan teknologi tersebut kostum carnival yang glamour dan berukuran besar hingga tinggi 4 meter dapat dikemas dengan praktis serta memenuhi standar kepabeanan dan karantina.

Teknik ini  mulai digunakan untuk kostum carnival pada event-event besar seperti Banyuwangi Etno Carnival, Jember Fashion Casrnival, dan Solo Batik Carnival serta event carnival lain di daerah.

MFC 2018 terus melakukan inovasi baik dalam penggunaan teknologi maupun manajemen penyelenggaraan dengan mengacu pada standar carnival kelas dunia seperti Rio de Jenario Carnival (Brazil), Vinice Carnival (Italia), dan Mardi Gras (USA).

Sementara itu, Esti Reko Astuti, Staf Ahli Menteri Bidang Multi Kultur Kemenpar, berpesan, MFC 2018 masuk dalam  100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia yang digelar sepanjang tahun ini. Jawa Timur memiliki delspan event yang masuk dalam CoE 2018 di antaranya  MFC 2018.

“Penyelenggaraan event bagian penting dalam unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesilibitas) dalam rangka memajukan pariwisata yang akan memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat setempa,” pungkas Esthy. [Fatkhurrohim]