Ekonomi

Menpar ke Danau Toba, Ini Tugas BOPDT yang Harus Dikerjakan

wartaevent – Tobasa. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memastikan pembangunan fasilitas pendukung pariwisata kawasan sekitar Danau Toba, Sumatera Utara, dari unsur atraksi, aksesibilitas, dan amenitas berjalan sesuai yang direncanakan.

Menpar Arief Yahya di Toba Samosir, Jumat (19/7/2019), mengatakan, sangat mengapresiasi pengembangan amenitas di sekitar danau vulkanik terbesar itu. Dalam kesempatan itu juga, Menpar meninjau pembangunan hotel bintang empat Labresa dengan kapasitas 120 kamar berdiri di atas lahan seluas enam hektare dengan pemandangan langsung ke arah Danau Toba.

Baca Juga : Danau Toba Ditargetkan Sumbang Devisa Rp14 Triliun pada 2020

Total investasi Hotel Labresa mencapai Rp530 miliar dan saat ini progress pembangunannya mencapai 58 persen, direncanakan pembangunan akan selesai pada akhir November 2019. “Saya menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi di Ratas 15 Juli 2019, untuk melakukan percepatan di destinasi super prioritas, dan salah satunya Danau Toba. Saya harus pastikan semuanya running on the track,” kata Arief Yahya.

Menpar juga menyempatkan diri untuk meninjau dan meresmikan toko oleh-oleh sekaligus rest area di Balige yaitu Batikta. “Saya Berharap Batikta bisa menjadi wadah awal bagi tumbuh kembangnya ekonomi kreatif di Balige maupun Danau Toba, merangkul, serta menampung hasil pengrajin Batak lainnya,” kata Menpar.

Sebelumnya, Menpar juga mengunjungi homestay yang ada di Desa Sigapiton Kabupaten Toba Samosir yang sedang dibina menjadi Desa wisata. Kepada masyarakat Sigapiton, Menpar Arief Yahya, berjanji untuk menjadikan kampung ini sebagai Desa Wisata. Untuk itu, dia meminta ke BOPDT menjadi “bapak asuh” untuk melatih hospitality, mengurus homestay, menjaga kebersihan dan lingkungan, serta membuat dan menyajikan kuliner berstandar pariwisata.

“Saya menugaskan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba, pertama, untuk melakukan bimbingan teknis langsung ke masyarakat yang materinya 70 praktik dan 30 persen. Kedua, ibu-ibu diarahkan untuk diajari tata boga, kuliner, hingga menata makanan agar menarik. Ketiga, manajemen kamar, homestay, agar ditata dengan rapi dan satu manajemen.

Baca Juga : Para Investor Akan Membangun Fasilitas Penunjang Pariwisata di Danau Toba

Menpar pun meminta agar segera menunjuk satu anak muda, yang paham digital, untuk bisa menggunakan teknologi bagi reservasi maupun pembayaran. Tenaga muda kreatif itu juga diperlukan untuk mengoperasikan sistem pemesanan kamar dan cara pembayaran yang memudahkan traveler untuk memesan sampai membayarnya secara digital.

Tenaga muda kreatif itu bisa saja lulusan Poltekpar Medan, atau dari mana saja, yang memahami hospitality dan sifatnya membantu. Ia dipekerjakan oleh BOPDT, hanya untuk mengurus manajemen amenitas di kawasan Danau Toba. “Khusus untuk pelatihan penataan kamar, kuliner dan penyajiannya, nanti Hotel Inna Parapat diharapkan untuk membantu menularkan ilmunya,” kata Menpar Arief Yahya. [*]