ProfileTravel

Nathania Astria, Membangun Bisnis Travel dari Nol dan Mampu Bertahan di Era Pandemi Covid-19

WARTAEVENT.com – Jakarta. Peluang bisnis untuk menjadi tour dan travel lintas negara sangat besar. Khususnya ke Korea Selatan. Tujuan wisatawan menyambangi Negeri Ginseng ini pun beragam, mulai dari menyambangi destinasi wisata, kuliner, welness hingga lokasi syuting Drama Korea.

Nathania Astria, salah seorang Womanpreneur yang melihat peluang bisnis ini sangat menjanjikan. Terlebih lagi semakin meningkatnya minat masyarakat Indonesia terhadap budaya K-Pop dan drama Korea semakin meneguhkan wisatawan Indonesia untuk berkunjung ke Korea Selatan.

Baca Juga : Ini Target Wisatawan Mancanegara Tahun 2023, Kanda dan Korea Selatan Menjadi yang Pertama

Hal inilah yang mendorong Nathania mendirikan ‘Backpacker Korea’ sebagai jasa land tour dan private tour dengan konsep backpacker sejak tahun 2013 silam.

Ia mendirikan bisnisnya ini bermula dari hobi travelling kemudian menyusun itinerary anti-mainstream lalu mengajak temen-temannya untuk ikutan trip anti-mainstream ini.

Baca Juga : Simak 5 Fakta Unik di Balik Popularitas Jajanan Khas Korea Selatan

Diluar dugaan, respon permintaan trip anti-mainstream cukup bagus sehingga muncullah ide-ide untuk merambah menjadi peluang bisnis trip anti-mainstream dan mulai mendirikan Backpacker Korea.

Backpacker Korea yang memiliki visi dalam ‘Membantu para traveller merasakan pengalaman yang Next Level’, karena berbeda dengan trip pada umumnya, trip yang disusun menyasar destinasi yang bukan sejuta umat.

Kulinernya pun benar-benar kuliner hidden gems khas Korea yang tidak banyak turis tahu. Setelah enam tahun, Backpacker Korea semakin membesar dan semakin banyak customer loyal, pada tahun 2020 bisnis mengalami tantangan yang cukup besar akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga : Goyang City Bertekad Menjadi Pusat MICE di Korea Selatan, Ini yang Mereka Lakukan

Dimasa pandemi semua penerbangan dibatasi hingga dihentikan sementara. Ditambah negara Korea pun menutup pintu masuk kunjungan wisatawan asing selama 2 tahun 3 bulan.

Begitu pun juga dengan Backpacker Korea yang sempat menutup kantor untuk mengurangi biaya operasional dan kebijakan manajemen kas pun harus di rombak untuk mempertahankan bisnis agar tetap berdiri.

Leave a Reply