News

Umat Buddha Tantrayana Zen Fo Cong Gelar Upacara Agung Homa Atisa 2018

Wartaevent.com – Tangerang. Memperingati ke seribu tahun kedatangan Atisa Dipamkara ke Indoneisa, umat Buddha Tantrayana Zen Fo Cong mengadakan Upacara Agung Homa Atisa 2018 pada hari Sabtu (08/12/2018) yang dipimpin oleh Dharma Raja Lian Sheng di ICE – BSD, Tangerang.

Dharma Raja Lian Sheng Pendiri True Buddha School atau Zhen Fo Zong dan mendapat panggilan sebagai Buddha hidup. Sebab mempunyai rasa welas asih seperti seorang Buddha menolong seluruh insan. Dharma Raja Lian Sheng adalah seorang biksu yang bernama awam Sheng-yan Lu, lahir pada tahun 1945 di kota Chia Yi, Taiwan.

Dharma Raja Lian Sheng adalah lulusan dari Fakultas Geodesi, Institusi Teknologi Chung Cheng Taiwan. Dalam Buddhisme Sutrayana, Dharma Raja Lian Sheng secara berurutan bersarana kepada Mahabhiksu Yin-shun, Bhiksu Le-guo dan Bhiksu Dao-an.

Beliau menerima Bodhisattva-sila di VIhara Bi-shan, Nantou Taiwan, Guru Pemberi Vinaya adalah Bhiksu Xian-dun, Bhiksu Hui-san dan Bhiksu Jue-guang. Guru Ritual adalah Bhiksu Shan-ci dan Bhiksu Shang-lin.

Dalam Vajrayana, bersarana kepada Karmapa Ke 16, Rangjung Rigpe Dorje, dari Sekte Karma Kagyu. Kemudian dari Gelugpa adalah Acarya Tubten Dhargye. Dari Sakyapa adalah Acarya Sakya Zeng-kong (Dezhung Rinpoche). Dari Nyingmapa adalah Bhiksu Liao-ming.

Selain itu beliau juga bersarana kepada Acarya Pu-fang dari Vihara Zong-chi. Sebagai catatan, Acarya Rangjung Rigpe Dorje hanya memberikan abhiseka bersarana dan tidak mentrasmisikan keseluruh sadhana tantra beliau.

Sejak 1982, Beliau pindah dan menetap di Seattle Amerika, dan kemudian mulai memutar Dharmacakra Tantrayana untuk menuntun para insan, menyelaraskan Pintu Dharma Tantrayana yang mendalam dan langka supaya menjadi Pintu Dharma Anuttara yang mudah diterapkan, mudah dipelajari dan dipahami oleh para insan pada jaman sekarang ini.

Beliau membabarkan dharma satya Buddha melalui karya tulis, lukisan dan Dharmadesana. Bentuk Boddhicita yang beliau tuangkan adalah ke dalam bentuk penulisan buku yang mana saat ini telah masuk penulisan yang ke-270. bahkan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Semua bukunya disimpan dalam American Library of Congress, dunia penerbitan Jepang memujinya sebagai ‘Suciwan Tionghoa Masa Kini’, Dharma Raja Lian Sheng dijuluki juga sebagai yang paling utama dalam membabarkan Dharma melalui karya tulis.

Dharma Raja Lian Sheng juga menggunakan lukisan sebagai media pembabaran Dharma, sampai saat ini karya lukisnya telah terkumpul dalam sembilan album katalog. Setiap hari Dharma Raja Lian Sheng membabarkan Dharma tanpa henti, mulai tahun 1990 sampai saat ini sudah tak terhingga banyaknya Dharmadesana yang telah diedarkan dalam bentuk buku, kaset rekaman, VCD dan DVD.

Selain itu, beliau juga turut hadir dalam upacara-upacara Buddha serta turun langsung membantu umat yang membutuhkan. Welas asih beliau yang telah menolong para insan mencapai pencerahan serta membebaskan dari penderitaan, dan juga menyampaikan pesan-pesan cinta kasih secara universal tanpa memandang suku dan agama. True Buddha Indonesia 3.

Melalui tangan beliau, Yayasan True Buddha School atau Zhen Fo Zong berdiri dan hingga kini telah memiliki lebih dari 5 juta umat di seluruh dunia. Diantaranya adalah di Indonesia yang memiliki jumlah umat paling besar diantara negara lainya .Umat Tantrayana Zhen fo Zong bernaung dibawah 2 majelis, Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhen fo Zong Kasogatan Indonesia dan Majelis Agama Buddha Tantrayana Satya Buddha Indonesia (MadhaTantri).

Serangkaian kegiatan keagamaan untuk menyambut kedatangan Mahaguru Lian Sheng ke Indonesia. Rangkaian acara tersebut dinamakan “Tapak Tilas Sewu Tahun” yang diawali pada bulan Agustus 2018 di Candi Muaro Jambi dengan tema Ikrar Boddhicitta.

Kemudian dilanjutkan pada bulan Oktober 2018 di Candi Borobudur dengan tema Pengamalan Boddhicitta. Lalu puncaknya diadakan pada (08/12/2018) di Jakarta, berupa Upacara Agung Homa Atisa 2018 yang akan dipimpin langsung oleh Dharma Raja Lian Sheng.

Kedatangan Dharma Raja Lian Sheng ke Indonesia ini adalah kali kelimanya. Sebelumnya ia telah berkunjung ke Indonesia pada tahun 1980, 1992, 2011, 2012 untuk mengadakan upacara keagamaan, bertemu umat di Indonesia serta mendoakan negara Indonesia. Sama seperti Atisa Dipamkara, Dharma Raja Lian Sheng juga memiliki hubungan yang erat dengan di Indonesia. [Fatkhurrohim]