Profile

Pak Tomo, Marketing Kopi Robusta Banjir Order Dimasa Covid-19

wartaevent.com – Semarang. Kopi memang selalu memberikan cerita tersendiri bagi setiap orang. Akrab disapa dengan Pak Tomo, ialah penjaja kopi Robusta murni dengan sepeda onthel di kawasan Pecinan Kota Semarang.

Berbekal dua kotak kaleng disisi kanan sepeda, serta alat pengiling kopi manual buatan perusahaan Inggris bernama Sponge & Co Ltd, Tomo berkeliling kota menjajakan kopi klasik yang legendaris. 

Awal mula 

Perjalanan karir Tomo dimulai sejak tahun 1975, berbekal keberanian, ia meninggalkan kota kelahirannya Tegal untuk memulai mengais rejeki sebagai penjaja kopi keliling. 

Bermukim di kampung Dadapsari, beruntung seorang Tomo muda dapat belajar agama serta teknik menyuguhkan kopi dengan salah satu cucu Kyai Soleh yaitu Ali Kholil.

Ia mulai dapat membedakan kedua karakter kopi, Arabika memiliki rasa manis dan sedikit asam sedangkan Robusta pahit dan tidak memiliki rasa asam. 

Kemudian ia belajar cara menyangrai biji kopi, mengiling kopi serta menyajikannya sembari berjualan keliling. 

Usaha Berkembang Pesat

Lima tahun pertama berjualan, penjual kopi keliling menjadi tren pada masa itu. Hampir 50 orang berasal dari kota dan memiliki profesi yang sama dengan Tomo. 

Setiap hari Tomo membawa dua kaleng penuh dengan 7 kilogram biji kopi di setiap kalengnya. Meski harus berjalan kali sampai puluhan kilometer namun, ia tidak merasa lelah karena dagangannya selalu ludes terjual.

Masa kejayaan Tomo berlangsung cukup lama, dengan bahan baku yang murah dan mudah dicari ia mampu memperoleh penghasilan untuk membeli kerbau serta membangun rumah sederhana yang ia tempati sampai hari ini.

Meredup

Masuk ke tahun 2000, pamor penjual kopi keliling mulai redup. Meskipun kini ditemani oleh sepeda onthel kesayangannya, Tomo mengalami banyak penurunan pendapatan. Hal ini dikarenakan harga biji kopi yang mulai naik dan sulit untuk didapat dipasaran. 

Harga biji Kopi Robusta di pasar Pendamaran mencapai Rp48.0000 dan dengan harga segitu ia hanya mampu memperoleh laba bersih antara Rp50.000 – Rp100.000 per hari.

Tak seperti teman-temannya yang lain, Tomo tak menyerah dengan keadaan ini. Ia tetap setia menjajakan Kopi Robusta kesukaannya berkeliling kota dari pagi hingga malam.

Bertahan

https://www.instagram.com/p/B80-nZMATDm/

Tomo, adalah salah satu saksi sejarah mengenai perkembangan kopi di Semarang Jawa Tengah. Mulai dari kopi klasik yang mulai dikenal, ditinggalkan dan kini mulai diminati kembali.

Awalnya pelanggan Tomo merupakan orang tua yang gemar dengan cita rasa kopi Robusta yang klasik, namun kini banyak anak muda yang menjadi pelanggan setiannya. 

Apalagi setelah menempelkan no telp di jok sepedannya, setiap hari ada saja yang menelepon untuk memesan.

Tomo mulai berjualan pukul 05.30 pagi – 10.00 WIB, ia mengawali rutenya dari Jl. Kakap , Jl. Petek, JL. Dorang, Kampung Sleko, Kawasan Pasar Johar, Tireman, Kauman, Kranggan, Plampitan, Kawasan Simpang Lima, dan seterusnya hingga pulang di saat petang.

Karena kopi keliling dan namannya telah banyak dikenal orang, tak jarang pada malam hari banyak yang sengaja datang ke rumahnya hanya untuk mencicipi kopi khas gilingannya. 

Banjir Order

Bahkan, beberapa tahun lalu ia sempat mendapat undangan khusus gelaran festival kopi yang diadakan di Semarang hanya untuk sekedar bercerita dan bertemu langsung dengan Aktor Rio Dewanto yang membintangi film Filosofi Kopi.

Menjadi satu – satunya penjaja kopi keliling yang masih bertahan, Pak Tomo memang layak diapresiasi. Justru saat semua kedai kopi tutup saat pandemi Covid-19 ini, Tomo malah kebanjiran orderan. 

Dalam satu hari ia mampu menjual 50 bungkus kopi Robusta Temanggung yang telah ia sangrai dan giling kasar. Dengan membandrol harga Rp25.000 per 250gr ia pun mampu memperoleh omzet hingga jutaan rupiah  setiap harinnya.

Pak Tomo, merupakan salah satu marketing paling berjasa bagi industri kopi Indonesia. Meskipun dengan cara yang sederhana.

Ia begitu setia memperkenalkan dan menyajikan kopi Robusta Nusantara dari rumah-kerumah. Terima Kasih Pak Tomo, sruput kopimu nikmati hasil kerja kerasmu. [*]

Leave a Reply