Travel

Parade 1001 Kuda Sandelwood, Persembahan Untuk Indonesia

Warta Event – Sumba Timur.Bagi wisatawan yang biasa mengunjungi Sumba Timur mungkin sudah tidak asing lagi dengan atraksi wisata Sandelwood. Atraksi wisata yang menggunakan kuda Sandel atau lebh kenal juga Sandalwood pony ini mampu memukau para wisatawan.

Saat digelar Festival Tenun beberapa hari lalu di Pantai Walakiri, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur ini menghadirkan atraksi Parade 1001 Sandelwood. Alhasil, pantai Walakiri sore itu pun terlihat kian eksotik manakala ribuan kuda melintasi pantai tersebut.

I Gde Pitana, Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata, mengatakan, Parade 1001 Kuda Sandelwood ini sangat unik dan keren. Dengan berbalut kain khas Sumba, Pitana bersama wisatawan lain terlihat menikati saat menaiki kuda Sandelwood di Pantai Walakiri.

“Ini acara yang benar-benar keren. Mampu mendatangkan banyak wisatawan. Jika dievaluasi, Parade 1001 Kuda Sandelwood bisa menghadirkan wisatawan mancanegara. Untuk itu jangan lupa datang minggu kedua Juli tahun depan,”terang Pitana.

Sementara itu, Darius Jelamu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Darius Jelamu, menegaskan, pergelaran Parade 1001 Kuda Sandelwood ini adalah bukti keindahan Sumba. “Inilah persembahan Sumba untuk Indonesia. Event ini branding yang baik untuk Sumba. Dan dari event ini banyak wisatawan yang hadir,” terangnya.

Ketua  Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti, turut senang  dengan lancarnya pelaksanaan event ini. “Kegiatan ini sangat baik. Apalagi mampu mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar,” jelas Esthy.

Parade 1001 Kuda Sandelwood ini sangat unik. Kuat akan nilai budaya. Nilai jualnya juga tinggi. Namun, jika dikemas dengan lebih baik, wisatawan mancanegara yang datang pun akan lebih banyak. Dengan keindahan nature yang dimilikinya, Sumba memang harus diperkaya atraksinya agar lebih berkualitas,

Perlu diketahui, bahwasannya kuda Sande adalah kuda pacu asli Indonesia yang dikembangkan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Konon, kuda ini memiliki moyang kuda Arab yang disilangkan dengen kuda poni lokal agar memperbaiki penampilannya.[Fatkhurrohim]