News

Peluncuran North Cliff Development untuk Maksimalkan 10 Potensi Wisata Dunia

Wartaevent.com, Jakarta, Indonesia memiliki potensi tourism yang luar biasa, seperti 10 destinasi wisata dunia yang masih belum dimaksimalkan. Launching North Cliff Development (NCD) dilakukan untuk memenuhi potensi kebutuhan itu, dengan cara mengembangkan kebutuhan tertinggi dalam tourism, yaitu Hotel dan Resort.

“Jadi filosofi kita sebenarnya karena pertumbuhan ekonomi Indonesia, ada beberapa infrastruktur yang mangkrak dalam pengerjaannya, NCD lahir untuk ngembangin suatu wilayah di kawasan yang sedang berkembang saat ini. Potensi yang dominan sebenernya ada di wilayah timur Indonesia,” ucap Prie Mangundiwiryo, Director North Cliff Development di kawasan SCBD, Rabu (28/3/2018).

“Dua puluh tahun lalu sebenernya kita juga sudah berfikir untuk masuk ke sana. Makanya ada Toraja di sana, kita juga sebenernya sudah punya aset di sana, sebuah pengembangan hotel,” tambah Prie.

Dengan motto “Your Stay Everywhere”, NCD mewarnai sesaknya pasar Investasi dengan konsep yang segar dan unik, yakni Network Hotel and Resort. Sebuah perwujudan konsep Time Sharing yang terbaik di Indonesia namun sudah sangat familiar bagi para Investor benua Eropa. Technically, dengan menjadi bagian dari k, investor dapat menikmati fasilitas mewah NCD, seperti Hotel, Resort, Jet, Yacht dan Copter.

Dalam melakukan investasi, ada dua hal penting yang harus diperhatikan, potensi keuntungan dan risiko investasi. Dalam dunia investasi property terutama di Indonesia, risiko Investasi menjadi momok. Itulah kenapa North Cliff Development saat ini berada di bawah naungan Northcliff Indonesia sebagai raksasa financial, merencanakan melakukan akuisisi dan peluncuran 6 project lainnya di tahun ini dan 14 project berikutnya di 2019.

Bersamaan dengan itu NCD melindungi profit para Investornya dengan melakukan penguatan perusahaan dengan cara GO-PUBLIK (penawaran saham perdana) dengan jadwal pelaksanaan di awal 2019. Perencanaan ini menyimpulkan NCD sebagai Crash-Free Investment.

“Saat ini saya rasa momentum paling baik untuk menggerakkan industri pariwisata, tapi terintegrasi gak bisa sendiri-sendiri. Karena memang aksesability dan transportasi masih sedikit agak sulit di wilayah timur Indonesia. Target kita memiliki 10 destinasi pariwisata dunia,” tutupnya. (Jeh)