Ekonomi

Pinjaman Online: Syarat Mudah, Langsung Cair Tapi Beresiko Kalau Tak Bijak

WARTAEVENT.COM, Kab. Sumenep – Tantangan di ruang digital sangat besar, konten negatif terus bermunculan, kejahatan di ruang digital terus meningkat seperti hoaks, penipuan daring, perjudian, dan lainnya perlu kita waspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif dan membanjiri ruang digital dengan konten positif, agar tercipta perdamaian.

Hal itu diungkapkan, Presiden Joko Widodo, dalam sambutan pembukaan persatuan dan kesatuan bangsa dengan melakukan literasi digital harus terus dilakukan. Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi mengadakan Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Jumat (18/6/2021).

Ridan Muhtadi, Dosen FEB IAI Miftahul Ulum Pamekasan & Kepala Dept. Riset Madura Idea Foundation, menjelaskan, kemajuan teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini membuat kehidupan sehari-hari dapat dipermudah dengan alat-alat teknologi yang berupa perangkat digital. Tidak hanya itu semua semakin serba mudah setelah adanya internet sebagai penemuan yang luar biasa.

 “Karena kemajuan teknologi orang-orang menjadi lebih gampang mengakses apapun atau mencari sesuatu. Sehingga kemajuan teknologi ini bisa menjadi dua sisi mata uang, bisa negatif maupun positif. Untuk itu masyarakat harusnya menyikapinya dengan baik,” paparnya.

Ridan menjelaskan, era digital bisa mengakses lebih cepat dan tidak perlu memakan waktu lama bisa dengan hitungan detik. Seperti fenomena yang lagi hangat saat ini adalah pinjeman online (pinjol).

“Pada masa pandemi ini banyak bermunculan pinjaman online baik yang legal maupun illegal. karena saat ini kebutuhan masyarakat sangat besar, pinjaman online hadir dengan segala kemudahan untuk meminjam dan cepat prosesnya. Membuat orang lain tertarik,” katanya.

Sebenarnya dengan banyak bermunculan pinjaman online sehingga banyak bermunculan kasus kebocoran data pribadi yang viral dan menyeret pinjol (pinjaman online) makin viral di media sosial khususnya Twitter. Begitu juga kasus penipuan. Karena itu, patut sekali untuk waspada dan saling membantu dengan melaporkan cybercrime kepada pihak berwenang.

Apalagi, ada banyak kejahatan yang bisa terjadi dengan kebocoran data pribadi. Selain untuk dijual kepada pihak lain, data pribadi juga bisa diolah menjadi tindak kejahatan seperti identitas penipuan, tindakan pornografi, pencemaran nama baik, perundungan, sampai penyadapan.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Jumat (18/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Hairul Anam (Direktur Kabar Madura, Prasetyo Adi, Founder Kawakibi Digital Branding), Fatimah Azzahra Mutmainah (Dosen UIN Walisongo Semarang), dan Key Opinian Leader Delfia Noor Safitri yang juga Finalis Putri Pendidikan Jawa Timur.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply