Event

Saatnya Bijak Gunakan Internet, Jejak Digital Kerap Menimbulkan Masalah

WARTAEVENT.com, Kab. Pamekasan – Kecakapan digital harus ditingkatkan dalam masyarakat agar mampu menampilkan konten kreatif mendidik yang menyejukkan dan menyerukan perdamaian.  Sebab, tantangan di ruang digital semakin besar seperti konten-konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital.

Mau tak mau manusia harus berpacu dengan waktu. Beradaptasi dengan cepatnya perubahan tren juga kebutuhan. Seperti halnya saat kita mulai memasuki dunia digital. Perkembangan teknologi dan digital yang pesat harus selaras dengan kemampuan dan literasi dari banyak sumber.

“Jejak digital adalah sesuatu yang tidak bisa dengan mudah dihilangkan dan dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, dalam berinternet harus cermat dan cerdas dalam menggunakannya,” ungkap Imam Wahyudi, Kepala Seksi Kemintraan Komunikasi Publik Kominfo Pamekasan.

Lanjut dia, untuk itu dalam menggunakan media sosial harus bijak dalam jejak digital. Karena jejak digital terbagi 2. ada jejak digital actif maupun jejak digital pasif.

“Untuk digital aktif adalah  jejak digital yang sengaja diunggah oleh pengguna misalkan unggah foto di Facebook, memberikan like di unggahan Instagram ataupun komentar-komentar kita. Sedangkan jejak digital pasif adalah jejak digital yang ditinggalkan tanpa disadari, seperti jejak digital di maps alamat ip kita pada server lama informasi,” ujarnya dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Senin (14/06/2021).

Dia juga mengharapkan, pengguna media sosial lebih bijak dalam mengunggah data pribadi seperti KTP maupun lainnya dipertontonkan di dunia maya. Karena data pribadi anda bisa disalahgunakan orang lain untuk kepentingan lain.

“Seharusnya dunia maya dimanfaatkan, untuk menyebarkan konten-konten positif dan bermanfaat untuk masyarakat,” paparnya.

Dia menerangkan, untuk para pengguna internet generasi milenial atau generasi z yang merupakan pengguna internet aktif. Untuk lebih menelaah pesan yang akan dibagikan ke dunia digital.

“Apakah pesan tersebut menyingung teman atau pesan tesebut bisa membuat keributan di dunia maya,” katanya.

Webinar Literasi Digital Nasional 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi, ini juga menghadirkan pembicara lain yaitu Subaida (CEO PT. Sentral Selular Indonesia), Zainal Abidin Achmad (Dosen Senior Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jawa Timur), Fajar Junaedi (Dosen Ilmu Komunikasi UMY & Pengurus Pusat ASPIKOM), dan  Dinda Syahva Salshabilla, Key Opinian Leader  & Raki Jawa Timur Favorit 2020.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply