News

School From Home Sering Menggunakan Google, Ini Cara Mengatasinya

Tapi bagaimana jika siswa tidak bisa mengikuti pendidikan sesuai tahun ini di era digital karena sekarang sekolah lebih kearah daring, dan siswa lebih mengandalkan bertanya ke google untuk mengerjakan soal-soal tanpa belajar dan cuma copas saja, bagaimana tanggapan bapak dengan fenomena seperti ini?.

Dan pada saat itu Ulil Mu’amar, S.Sos langsung memberikan jawaban, di era pandemi ini kita dipaksa untuk menerapkan teknologi digital melalui platform learning manajemen system. 

Ada kekhawatiran pemberlakuan SFH (school from home) terjadi lost learning, KKM harusnya 70% ilmu terserap, dengan adanya SFH hanya terserap 40% saja, ada lost learning ada PR bersama, butuh solusi terbaik. Kembali ke etika siswanya ketika pembelajaran dalam hal open source. 

Tinggal bagaimana civitas akademik membangun etika. Indoensia terkenal ramah tapi kenapa bar-bar di dunia digital? Kalau copas karena tidak ada system untuk kontrol siswa, kembali kita tekankan etika ke siswa masing-masing, jujur dari diri sndiri, serapan ilmunya ini jadi tantangan di era pandemi, semoga bisa mengatasi kecurangan, siap ga siap harus PDR/PJJ.

Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.

Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *