Ekonomi

Sijuk Heritage Belitung Jadi Model Pengembangan Desa Wisata Multikultural

wartaevent.com – Belitung. Desa Sijuk Heritage di Tanjung Kelayang, Belitung, dijadikan model dalam mengembangkan desa wisata yang memiliki daya tarik wisata multikultural berbasis pentahelix– kalangan akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah, dan media sebagai upaya mendukung destinasi Tanjung Kelayang sebagai satu di antara 10 destinasi pariwisata prioritas.

Andrianus L.G. Waworuntu, Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI), mengatakan, awalnya, UI melakukan penelitian kemudian ditingkatkan sebagai program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Pemda Belitung serta kini didukung industri dan media sebagai kekuatan pentahelix pariwisata.

Revitalisasi Desa Sijuk Heritage, sangat penting dalam mendukung program pengembangan destinasi pariwisata prioritas Tanjung Kelayang, Belitung. Desa Sijuk Heritage bagian dari daya tarik wisata budaya yang dalam fortopolio bisnis pariwisata nasional mempunyai porsi 65%, sedangkan alam 30%, dan buatan manusia 5%.

Baca Juga : UI Merekonstruksi dan Mempopulerkan Kembali Rumah Tradisional Melayu

“Ia mengatakan dari program revitalisasi tersebut yang terpenting adalah permberdayaan dan keterlibatan masyarakat setempat dalam menyongsong pariwisata,” tambahnya saat melakukan kick off kerja sama Kemenpar, UI dan dan PT Propan Raya di Desa Sijuk Heritage, Kabupaten Belitung, Sabtu (23/02/2019) lalu.

Hal senada juga disampaikan Bupati Belitung, Saani Saleh, yang mengambarkan kebangkitan masyarakat Belitung dalam menyongsong pariwisata seperti ‘mengangkat kayu yang terendam’. Selama ini masyarakat Belitung terlena dengan tambang timah dan sumber daya alam lainnya.

“Kami terperangah ketika Film Laskar Pelangi karya novel Andrea Hirata yang tayang pada 2008 sukses menampilkan keindahan alam wisata Belitung. Ini menjadi awal bangkitnya kesadaran masyarakat Belitung terhadap pariwisata dan industri kreatif,” kata Sahani Saleh.

Baca Juga : Ini Rahasia Racikan Kedai Kopi Legendaris Kong Djie

Dalam catatan sejarah, kata Bupati Sahani Saleh, Desa Sijuk ini sudah lama dikenal masyarakat mancanegara. Sebab, pelayaran Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok, pernah singgah di pelabuhan muara sungai Sijuk. Laksama yang beragama Islam itu membangun Kelenteng dan Masjid tua di Sijuk,

Dalam kesempatan yang sama, Esthy Reko Astuti, Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural, mengatakan, sebanyak 60 bangunan heritage (rumah Melayu) di Desa Sijuk akan direvitalisasi. “Tahun lalu, kami mulai merevitalisasi 5 rumah khas Melayu sebagai pemicu dan kami lanjutan tahun ini sebanyak 20 rumah dengan melibatkan komunitas masyarakat setempat serta produsen cat nasional dalam proram CSR,” katanya.

Direktur PT Propan Raya, Yuwono Imanto, menambahkan, Desa Sijuk Heritage, akan dimasukkan dalam jaringan ICCN yang anggotanya kini ada di 150 di tingkat kota, kabupaten, dan desa. “Untuk mendukung daya tarik desa wisata multikultural, industri kreatif perlu dikembangkan di Desa Sijuk Heritage,” kata Yuwono Imanto.

Baca Juga : Ingin Mendapatkan Kembang Desa, Ini Aturan Mainnya

Kunjungan wisatawan ke Belitung pada 2017 tercatat sebanyak 379.274 wisatawan terdiri atas 9.358 wisatawan mancanegara (wisman) dan 369.916 wisaatawan nusantara (wisnus).  Wisman yang berkunjung ke Belitung berasal dari lima negara pasar utama meliputi Malaysia, Singapura, Korea Selatan, China, dan Jepang. Selain itu dari Australia, India, Amerika Serikat, dan Jerman.

Sementara itu untuk meningkatkan kunjungan wisman, Belitung sendiri menggelar event pariwisata unggulan antara lain Festival Tanjung Kelayang, Pesta Nelayan di Desa Padang Kandis, serta Wisata Pantai Tanjung Pendam, dan Patung Dewi Kwam Im di Vihara Tertua di Belitung. [*]