News

Sukses Bangun Personal Branding Lewat Sosial Media

WARTAEVENT.COM, Kab. Nganjuk – Di era digital seperti sekarang ini banyak sekali sosial media (sosmed) bermunculan. Dengan sosmed, Anda dapat berbagi status, foto, video, maupun konten-konten menarik lain. Sosmed bisa jadi media tepat untuk menjalankan bisnis online karena lebih tepat sasaran, praktis, dan murah.

Menurut Pipit Andriani, Public Speaking Coach & Investor Saham, salah satu dampak positif dari penggunaan sosial media untuk membangun sebuah personal branding. Personal branding adalah suatu proses atau aktivitas dari setiap individu untuk menampilkan citra dirinya kepada orang lain yang bertujuan untuk mengenalkan atau mempromosikan diri.

Personal branding di era digital saat ini menjadi sesuatu yang unik dan juga mampu memberikan keuntungan lebih bagi mereka yang berhasil menjalankan personal branding-nya dengan baik,” ujar Pipit, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (6/8/2021).

Contoh pemanfaatan sosial media sebagai wadah untuk mem-branding diri adalah dengan munculnya istilah selebgram dan juga YouTuber. Selebgram dan YouTuber adalah hasil dari personal branding yang dilakukan secara terus-menerus di media sosial dengan menggunakan strategi dan konten yang telah direncanakan dengan baik sesuai citra yang ingin ditampilkan.

Ia mengatakan, melihat dari fenomena tersebut, setiap pengguna media sosial pada dasarnya memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan ruang mempromosikan diri mereka. Personal branding yang baik di media sosial mampu untuk menunjukkan perbedaan karakter dengan orang lain. Personal branding juga mampu membuat menjadi lebih menarik dibandingkan yang lain.

“Tapi banyak juga yang menganggap personal branding di media sosial tidak penting. Mereka tidak sadar apabila di media sosial mereka juga memiliki lingkungan dimana terdapat banyak pengguna media sosial yang secara tidak langsung juga ikut menilai dan mengamati kita,” paparnya.

Lanjutnya, tujuan dari personal branding di media sosial memang beragam, mulai dari membuat dan menjaga citra baik hingga mencari keuntungan. Maka dari itu seharusnya setiap pengguna media sosial juga harus memahami pentingnya personal branding dalam kehidupan di dunia maya.

“Kesadaran untuk melakukan personal branding di media sosial setidaknya membuat para pengguna media sosial menjadi lebih baik dan bijak dalam membagikan konten pribadi ataupun konten yang bersifat informatif. Karena apabila kita salah dalam menampilkan personal branding kita di media sosial, maka impresi yang dihasilkan juga salah. Sehingga penilaian orang lain pun juga salah mengenai diri kita,” ujarnya.

Ia menambahkan, manfaat yang dapat ambil jika personal branding dilakukan di media sosial berhasil adalah pertama, bisa menunjukkan perbedaan diri dengan orang lain. Kedua munculnya kredibilitas yang membuat diri mendapat pengakuan di bidang keahlian yang kita miliki.

“Selain itu, ketiga, menjadi bukti eksistensi diri kita di media sosial dan keempat yaitu membantu kita untuk dapat memperluas jaringan koneksi kita dengan orang lain. Sehingga pada akhirnya dengan personal branding melalui media sosial kita mampu untuk menunjukkan kelebihan atau kemampuan dengan lebih mudah dan luas jangkauannya,” tutupnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (6/8/2021) juga menghadirkan pembicara, Rahmat Ika Patih (Owner Anita Sovenir Madiun), Edward Maraden Lubis (Zenius Education Konten Field on Border Team Leader), Aprilia Frinanda Setiawan (Key Opinion Leader & Beauty Content Creator), dan Khoirul Anwar (Praktisi Pendidikan).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply