News

Tren Kecantikan Reshape-Relift-Countoring di Tahun 2018

Warta Event, Jakarta – Perkembangan industri estetika di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami pembaharuan. Hal ini terjadi karena pengaruh dari suatu keadaan tertentu dalam kehidupan masyarakat yang akhirnya memengaruhi keinginan dan tuntutan hingga menjadi sebuah tren.

PicsArt_01-17-12.15.17

Jacky Mussry, Deputy CEO Markplus, menjelaskan, tahun 2017, pendapatan masyarakat Indonesia secara umum mengalami peningkatan. Sayangnya, momen ini tidak diikuti oleh pertumbuhan pengeluaran masyarakat yang berimbas pada turunnya industri ritel saat ini. Jika melihat konsumen lebih jauh, sebenarnya terdapat perubahan perilaku konsumen. Konsumen saat ini lebih mementingkan produk yang dapat menunjang lifestyle. Inilah salah satu hal yang menyebabkan terjadinya kenaikan double digit di industri kecantikan di tengah melemahnya industri ritel.

Konsumen industri kecantikan yang sedang naik daun sendiri mulai diminati oleh konsumen yang mencari pengakuan sosial dan pribadi. Pemain di industri kecantikan hendaknya mengubah pemikiran mereka dari beauty menjadi beYOUty, di mana penekanan pendekatan di industri kecantikan adalah pada sisi sudut pandang dan harapan konsumen. “Tidak hanya dari segi hasil dan produk, namun sebuah brand perlu meningkatkan trust serta engagement terhadap konsumen,” ujar Jacky.

Sedangkan tren di industri estetik saat ini sangat terpengaruh pada era digitalization ataupun internet yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Penggunaan media sosial terus meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi diiringi dengan perubahan perilaku masyarakat yang mengarah pada lifestyle.

Apabila pada 2 tahun yang lalu demand di industri estetika yang diminati adalah bentuk wajah V-shape karena tren foto selfie, kini seiring perkembangan teknologi dari berbagai platform media sosial, orang-orang bahkan ingin lebih dari sekadar V-shape maupun selfie.

Media sosial saat ini tidak hanya sebatas foto saja. Fitur live video seperti Instagram Live menjadi tren yang sekarang ini banyak digunakan dan di gandrungi oleh banyak orang. Melalui live video tersebut orang-orang bisa berbagi momen-momen unik mereka kepada orang lain untuk bisa terus eksis.

Namun sayangnya, live video berbeda dengan foto selfie yang bisa diedit untuk membuat wajah jadi terlihat lebih cantik / ideal dengan berbagai macam aplikasi yang tersedia di smartphone. Fitur live video tidak menyediakan opsi editing karena proses pengambilan videonya bisa dari berbagai sudut secara realtime, dan bisa ditonton secara langsung oleh para pengguna media sosial .

Untuk bisa terus berbagi momen maupun pengalaman lewat media sosial dengan mempunyai tampilan wajah sempurna saat live video yang diambil dari berbagai angle, membuat orang-orang lebih peduli dengan kontur wajah mereka secara keseluruhan.

“Bukan sekadar bentuk wajah V-shape yang kini diinginkan oleh masyarakat, tetapi lebih kepada bagaimana agar tampilan dan kontur wajah seseorang menjadi lebih ideal secara keseluruhan. Hal itulah yang mendasari terjadinya tren reshape-relift-countoring pada tahun 2018 ini,” jelas dr Lanny Juniarti Dipl.AAAM, Founder & Presiden Direktur Miracle Aesthetic Clinic Group.

Reshape yaitu prosedur membentuk kembali struktur wajah sehingga menjadi lebih ideal, terutama wajah bagian bawah agar terlihat lebih V-shape. Untuk relift adalah mengencangkan/mengangkat kembali kulit kendur terutama di wajah bagian bawah yang tampilan garis rahangnya tidak sempurna. Sedangkan contouring merupakan langkah pembentukan wajah untuk mengembalikan bentuk ideal dan proporsional antara setiap segmen agar terlihat sempurna secara 3 dimensi. (Jeh)