Ini Hasil Survey Bagi yang Suka “Ngemil”
wartaevent.com – Jakarta. Mondelez International–produsen makanan ikonik seperti Oreo, Cadbury, meluncurkan sebuah survei bertajuk The State of Snacking, untuk menganalisa kebiasaan, wawasan dan tren ‘ngemil’ konsumen di Indonesia dan 11 negara lainnya.
Sachin Prasad, President Director Mondelez Indonesia mengatakan, bahwa telah terjadi perubahan kebiasaan ngemil dengan meningkatnya urbanisasi, padatnya kesibukan, serta berubahnya keinginan masyarakat.
Survei ini bertujuan untuk mempelajari kebiasaan konsumen dan menemukan berbagai pemahaman baru tentang peran camilan, baik fungsional maupun emosional, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia yang sangat lekat dengan camilan.
Survei “State of Snacking” menemukan bahwa terdapat potensi yang sangat besar untuk industri makanan ringan, baik secara global dan juga di Indonesia, dikarenakan semakin meningkatnya frekuensi orang ‘ngemil’ sehari-hari.
Baca Juga : Keju Kraft Gelar Event Kuliner Bertema “Beragam Rasa Satu Keju”
Inilah dia beberapa temuan survei State of Snackingdari Mondelez International yang mengungkap kebiasaan dan tren ‘ngemil’ masyarakat Indonesia:
Lebih Banyak Mengonsumsi Camilan Daripada Makanan Berat
Lebih tinggi dari rata-rata global, orang Indonesia mengkonsumsi camilan lebih sering daripada makanan berat, yakni hampir 3X sehari, dibanding 2.5X makanan berat sehari. Sekitar 75% responden mengatakan makanan ringan gampang dikonsumsi di sela-sela aktivitas lebih cocok dengan gaya hidup saat ini.
Kemudian 77% responden (18% lebih tinggi dari rata-rata global) lebih memilih mengkonsumsi makanan ringan lebih sering di sepanjang hari daripada sesekali mengonsumsi makanan berat. Bahkan 53% responden mengatakan bahwa mereka tidak memiliki waktu lagi untuk makan makanan berat.
Cenderung Mengonsumsi Camilan di Pagi Hari
Survei menemukan bahwa masyarakat Indonesia cenderung mengkonsumsi camilan di pagi hari, lebih pagi diantara negara-negara lainnya, yakni diantara makan pagi dan makan siang.
Terkait temuan ini, sosiolog Erna Ermawati Chotim menambahkan bahwa fenomena ini terjadi karena orang Indonesia rata-rata menempuh perjalanan panjang menuju tempat kerja masing-masing, sehingga memerlukan waktu lebih pagi untuk menyiapkan segala sesuatunya sebelum berangkat.
Camilan Diperlukan untuk Memenuhi Kebutuhan Emosional dan Mental
Ternyata masyarakat Indonesia memerlukan ‘ngemil’ untuk kebutuhan mental dan emosional, dibandingan sekedar mengenyangkan perut. 93% mengatakan bahwa ‘ngemil’ dilakukan untuk meningkatkan suasana hati, 91% untuk menemukan momen tenang atau me-time. 84% responden yang mengatakan ‘ngemil’ diperlukan untuk memberikan asupan untuk tubuh.
Baca Juga : Pengen Kulineran Barbeque di Menjelang Week End, Temukan Disini
“Ngemil” untuk Meningkatkan Kebersamaan
Yang menarik, 23% lebih tinggi dari rata-rata global, 86% responden mengatakan bahwa mereka mempergunakan momen ‘ngemil’ untuk menciptakan kebersamaan dengan orang lain.
Tak hanya itu, masyarakat Indonesia melihat camilan sebagai sebuah medium untuk terhubung dengan dirinya sendiri dan juga budayanya. Sekitar 59% responden – 27% lebih tinggi dari rata-rata global- mengatakan bahwa mereka memiliki tradisi ‘ngemil’ setiap harinya. Ternyata 68% responden Indonesia percaya kebiasaan mengemil dapat mempertahankan tradisi keluarga.
Terkait fenomena ini, Erna menjelaskan, masyarakat Indonesia sedari dulu menggunakan makanan atau camilan sebagai pencair suasana dalam momen kebersamaan, apalagi orang Indonesia memang merupakan masyarakat kolektif yang senang bersosialisasi. Jadi sangat relevan bahwa menikmati camilan menjadi momen untuk menjadi lebih terhubung dengan lingkungan sosialnya. [*]