Travel

HAM Overland de Java, Wisata Seru Dimasa Pandemi

WARTAEVENT.com – Jakarta. Sembari memastikan kesiapan industri perhotelan dan pariwisata daerah di Kabupaten Wonosobo dan Bayumas, Himpunan Anak Media (HAM) Jakarta mempunyai cara sendiri untuk liburan aman dan nyaman di beberapa destinasi wisata di dua kabupaten tersebut.

HAM Overland de Java menjadi tema khusus bagi awak media dalam menikmati liburan di masa pandemi. HAM berkesempatan menyambangi dan merasakan keseruan berwisata di alam bebas dengan mematuhi aturan protokol kesehatan seperti menerapkan 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak).

Baca Juga : Media Mendukung Pertumbuhan Kembali Industri Perhotelan dan Pariwisata Daerah Pasca Pandemi Covid-19

Arief Suharto, Ketua Himpunan Anak Media di Hotel Dafam Wonosobo menyampaikan, HAM Overland de Java adalah tema besar menyambut perayaan HUT HAM ke-13 yang dipusatkan di Meotel Purwokerto by Dafam.

“HUT HAM ke-13 tahun ini mengambil sub tema ‘Media Mengkonstruksi Industri Perhotelan & Pariwisata Pasca Pandemi Covid-19’ sekaligus ingin memastikan apakah pelaku industri perhotelan dan pariwisata di Kabupaten Wonosobo dan Banyumas telah menerapkan adaptasi kebiasaan baru,” ungkap Ketua HAM.

Baca Juga : Ritual Manortor Persembahan yang Mulai Terkikis dan Mahal

Ia kembali menjelaskan, dengan melihat kondisi di lapangan beberapa awak media yang menjadi peserta ingin mengkonstruksi kembali Industri perhotelan dan pariwisata dalam kesiapannya menyambut tamu dan wisatawan yang berkunjung ke 2 Kabupaten tersebut. 

Posong Menikmati Pemandangan 8 Gunung di 1 Tempat

Posong menjadi tempat menyaksikan matahari terbit yang lebih spesifik dan spesial.

Usai menjalankan ‘ritual kecil’ perayaan HUT HAM di Hotel Dafam Wonosobo tepat pukul 03:15 WIB awak media pun melanjutkan perjalanan ke Destinasi Wisata Posong, Desa Tlahab, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. 

Zunianto, Pengelola Kawasan Wisata Posong menjelaskan, Posong menjadi tempat menyaksikan matahari terbit yang lebih spesifik dan spesial dengan latar belakang 8 puncak gunung di Jawa Tengah.

Baca Juga : Menjual Medali dan Pin Emas Demi Membangun Taman Eden 100

Menikmati keindahan alam bebas di Posong yang mulai dibangun tahun 2019 ini setiap jam wisatawan akan menemukan pengalaman yang berbeda. “Dalam master plan kawasan wisata Posong kedepannya, wisatawan tidak hanya menikmati pemandangan matahari terbit di kaki gunung Sindoro tapi juga matahari terbenam dari balik gunung Sumbing,” ungkap Zunianto.

Dinamakan Posong, kata Zuniyanto adalah Pos Kosong. Karena menurut cerita pendahulu kala itu menjadi setrategi perang pangeran diponegoro bersama pasukannya mengusir penjajah Belanda. 

Posong berada di ketinggian 1500 mdpl, dari sini wisatawan dapat melihat 8 gunung sekaligus.

“Posong berada di ketinggian 1500 mdpl, dari sini wisatawan dapat melihat gunung Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, Telomoyo, Andong, Ungaran, dan Muria, jadi dapat melihat 8 gunung sekaligus,” tambahnya. 

Baca Juga : Cerita Dibalik Sepeda Ontel Hingga Mobil Anti Peluru Sang Jenderal

Bulan terbaik untuk menyaksikan keindahalam alam di Posong ini adalah bulan Juli hingga Agustus. “Di posong pun memiliki spot terbaik untuk memotret milkyway. Menjadi istimewa karena latar belakangnya adalah Gunung Sindoro, kemudian foreground-nya bunga tembakau dan waktu terbaiknya itu hanya dua hari yakni di setiap tanggal 27-29 Juli,” urainya.

Selama pandemi Covid-19, Zuniyanto mengaku jumlah kunjungan wisatawan berkurang hingga 50 persen. “Dulu sebelum Covid-19 jumlah pengunjung dalam setahun mencapai 135 ribu pengunjung. Profil wisatawannya Belanda, Jerman, Malaysia, wisatawan lokal kerja sama dengan para travel agent dari Yogyakarta dan Borobudur,” pungkas Zuniyanto.

Menembus Kabut Kaki Gunung Selamet dengan Off-Road

Kabut tipis di sepertiga rute yang harus diselesaikan menjadi panorama yang mengagumkan.

Menjinakan terjalnya medan lumpur dan ‘jeratan’ akar liar hutan pinus di kaki Gunung Selamet, Batu Raden, Purwokerto menjadi menu penutup berwisata di alam bebas yang paling mendebarkan para peserta HAM Overland de Java.

Baca Juga : Andaliman Dari Kawasan Danau Toba Menuju Dunia

Dengan menggunakan 10 kendaraan off-road 4X4 yang bekerja sama dengan Palawi Risorsis, siang itu awak media dibawa menerabas “beton” pinus. Kabut tipis di sepertiga rute yang harus diselesaikan menjadi panorama yang mengagumkan.

Sista dari Palawi Risorsis mengatakan, Safari Adventure menawarkan wisata off-road menawarkan 3 paket yakni fun, middle dan extreme. Untuk jalur fun dan middle dimulai dari gerbang wanawisata Palawi hingga safari see to sky.

Safari Adventure menawarkan wisata off-road menawarkan 3 paket yakni fun, middle dan extreme.

Paket off-road ini dibuat berdasarkan tingkat kesulitan dan jarak tempuh. Jika datang bersama keluarga direkomendasikan mengambil paket yang fun dan maksimal middle. Dengan paket ini wisatawan dapat menikmati pemandangan gunung Slamet dan Kota Purwokerto seperti di atas langit.

Sebelumnya, peserta HAM Overland de Java ditawari oleh Bupati Purwokerto Achmad Husein saat talk show bersama HAM di Meotel (24/11/2020) kemarin untuk mendapat pengalaman seru dengan off-road di kaki gunung Selamet.

Baca Juga : Gairah Berwisata ke Danau Toba Menurun, Ini Upaya Pemerintah Sumatera Utara

“Untuk mendapatkan pengalaman yang seru di Purwokerto, saya tawarkan untuk off-road di Palawi Risorsis dengan mengambil jalur extreme. Saya sediakan 10 mobil Jeep khusus off-road buat HAM,” Bupati Purwokerti tawarkan keseruan berwisata di alam bebas.

Keseruan off-road di alam bebas ini ditempuh dengan waktu lebih dari 4 jam.

Dengan penuh antusias, peserta HAM Overland pun menerima tawaran dari Bupati untuk off-road dengan jalur extreme yang memiliki jarak tempuh 12 kilo meter dengan waktu tempuh 3 jam.

Baca Juga : 3 Cara Kemenparekraf Ajak Generasi Millennial Mempromosikan dan Berwisata Kembali ke Danau Toba

Pada kenyataannya, keseruan off-road di alam bebas ini ditempuh dengan waktu lebih dari 4 jam. Rintangan banyak ditemukan oleh off-roader. Mulai dari mobil yang mogok, hingga tidak sanggup menaklukan medan yang akhirnya harus di derek dengan mobil peserta lainnya.

“Ini pengalaman off-road yang paling menyerukan dari yang pernah saya ikuti. Selain rutenya yang panjang dan waktu tempuh yang lama, medannya pun lebih menantang dari yang pernah saya alami,” terang Ardian, General Manager Hotel Dafam Pekalongan yang menjadi salah satu peserta dari HAM Overland de Java. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *