Travel

Empat Hari Tiga Malam Yang Penuh Kesan di Maluku Tenggara

Warta Event – Kota Tual. MASIH bingung hendak kemana tahun ini Anda akan melakukan traveling bersama keluarga atau kerabat terdekat. Bagaimana, kalau ke Maluku Tenggara yang kaya akan gugusan pulau-pulau kecil nan eksotik.

Dapat menjamah Pulau Kei Kecil dan Pulau Kei Kecil di Maluku Tenggara pun sudah cukup memuaskan hasrat dalam check list liburan tahun ini. Sebab, di kedua Pulau tersebut para traveler dapat menikmati keindahan alam yang mempesona, menenangkan, serta mengajak larut untuk beraktivitas didalamnya.

Samuel Risembessy, Bupati Maluku Tenggara, mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara terus berupaya untuk mengangkat potensi wisata bahari atau marine tourism dan perikanan. Sebab, 93 persen wilayah dsri Maluku Tenggara terdiri dari lautan.

Dengan waktu empat hari tiga malam, para traveler dapat menjamah enam destinasi unggulan di Maluku Tenggara dari matahari terbit hingga matahari terbenam. Berikut destinasi pilihan terbaik yang dapat direkomendasikan oleh tim kanal travel kami.

Jika traveler berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, pukul 06:00 WIB, kemudian transit di Bandara Kota Ambon, dan melanjutkan lagi penerbangan terakhir di Bandara Karel Sadsuitubun, Ibra-Langgur, Maluku Tenggara, akan tiba pukul 18:15 WIT.

Sesampainya disana, traveler akan lebih baik menggunakan persewaan mobil. Sewa monil satu hari Rp600.000 sudah termasuk BBM dan sopir. Setelah mendapatkan moda, traveler dapat langsung check-in ke hotel terlebih dahulu. Di Kota Tual, Ibu Kota dari kabupaten Maluku Tenggara ini ada dua hotel berbintang yang representatif yaitu Hotel Grand Vilia dengan kasta bintang empat dan Hotel Suita berbintang tiga.

Usai check-in, traveler dapat langsung mengeksplore wisata kuliner. Hanya berjarak 20 menit perjalanan dari kedua hotel tersebut terdapat Forganza Restaurant. Kedai santap ini menyajikan beragam kudapan khas Maluku Tenggara seperti pisang goreng enbal, Lat (urap dari rumput laut) hingga ragam ikan bakar.

Menariknya dari kedai makan yang buka mulai jam 09:00 waktunsetempat makan ini traveller dapat mengudap pesanan dengan memandangi pantai derlair yang indah. Forganza Restauran ini berlokasi di Jl. Kolseer Loon, Kota Langgur, Kei Kecil, Maluku Tenggara.

Usai mengeksplore kuliner khas Maluku Tenggara, traveler berkesempatan untuk menyongsong matahari terbit di bukit Masbait. Jika cuaca sedang bagus, traveler dapat menyaksikan monumen berupa patung Yesus Raja “Tuhan Memberkati” yang didatangkan dari Vatikan, Roma, Italia, dsri Paus Yohanes Paulus II.

Bukit Masbait yang berada puncak ketinggian 300 mdpl ini total tingginya dari monumen mencapai tujuh meter. Patung Yesus Raja yang menghadap ke arah Timur, Kota Tual. Jadi, saat sunrise monumen Yesus Raja ini sangat indah.

Monumen Yesus Raja ini sekaligus sebagai penanda bahkan simbol perdamaian antar umat beragama di Maluku Tenggara. Perlu diketahui, bahwasannya bukit Masbait ini berlokasi di tiga desa yang mayoritas beragama Islam. Tapi warga setempat dapat hidup berdampingan dengan damai.

Sembari menunggu waktu makan siang setelah dsri bukit Masbait, para traveler dapat menuju pantai Ngurbloat. Pantai dengan karakteristik pasir putih yang halus. Sehalus tepung terigu. Dari bukit Masbait, pantai Ngurbloat ini hanya berjarak 30 menit perjalanan menggunakan moda roda empat.

Pantai ini pun disebut Pantai Pasir Panjang. Karena memang panjang bibir pantainya mencapai tiga kilo meter. Karena keunikan jenis pasir serta keindahan pantainya, Pantai Ngurbloat pun dijadikan tempat penyelenggaraan event Festival Meti Kei, yakni annual event unggulan dari Kabupaten Maluku Tenggara.

Pantai Pasir Panjang atau Ngurbloat ini terletak di desa Ngilnof, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara. Hanya berjarak antara 400 meter dsri pantai, para traveler dapat menemukan spot menarik untuk diving.

Tidak hanya itu, ternyata pantai Ngurbloat ini pun dikelilingi 10 pulau kecil yang cantik-cantik. Maka tak salah, jika penduduk setempat pun menamakan pantai tersebut Kawasan Pulau 10.

Setelah puas mengeksplore Pantai Pasir Panjang atau Pantai Ngurbloat dan makan siang disana. Traveler dapat melanjutkan perjalanan ke Goa Hawang yang berlokasi di Desa Letvuan, sekitar 15 km dari kota Tual. Goa ini memiliki air yang jernih. Sehingga setiap wisatawan yang berenang di Goa ini akan terlihat jelas.

Goa Hawang, menyimpan mitos yang masih dipercaya oleh penduduk setempat maupun para traveler yang bertandang kesana. Konon, Goa Hawang ini dipercaya bagi siapa pun yang mandi di sana akan awet muda. Serta bagi yang belum memiliki momongan,mjika mandi di Goa tersebut akan terkabul hajatnya.

Dulu, Goa Hawang,msaat penduduk Kei Kecil, Maluku Tenggara, masih menganut aliran animisme dan dinamisme, tempat ini menjadi tujuan untuk bersemedi atau pertapaan.

Oleh karena itu, Goa Hawang pun hingga sekarang masih dianggap sebagai tempat suci. Walaupun mitos mistik masih melekat di tempat tersebut. Menurut kisah penduduk setempat, pada saat tertentu, ada cahaya muncul dari dalam air. Akibat cahaya ini, air di dalam Goa akan nampak seperti kristal. Disaat itulah, jika wisatawan yang mandi dipercaya akan awet muda.

Dihari kedua, traveler dapat berkunjung ke destinasi yang instagramable, yakni di Kampung Merah Putih dan Pantai Ohio Disuk. Saat matahari terbit, pantai ini sangat eksotik. Rona mentari pagi sangat sentimentil dan menggoda traveler untuk mengeluarkan kamera untuk membidik golden moment terebut.

Kampung Merah Putih pun tak kalah eksotik untuk dipajang dilaman Instagram traveler. Kampung Merah Putih yang berada di pusat Kota Tual ini terilhami maraknya kampung warna warni yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

Dulu, sebelum menjadi Kampung Merah putih, kampung ini adalah kawasan kumuh di bantaran laut. Namun, setelah menjadi Kampung Merah Putih, kawasan dengan penduduk skitar 500 orang ini menjadi kampung yang indah untuk dijadikan destinasi swafoto bagi para traveler.

Namanya juga Kampung Merah Putih ini sudsh barang tentu berlatar sejarah Indonesia dan wilayah tersebut, mulai dari mural tokoh seperti pahlawan, presiden, hingga sejarah kota tersebut dengan segala potensinya.

Dihari terakhir, hari ketiga, para traveler dapat berkunjung ke Pulau Baerr. Pulau Baeer yang berada di Kepulauan Kei Besar merupakan cuilan kisah kecil dari kesluruhan kisah yang indah di Pulau Kei Besar.

Untuk menempuh ke Pulau Baeer, traveler dapat menempuh jarak 30 menit dari hotel ke Pelabuhan di Kota Tual. Dari Pelabuhan untuk sampai ke Pulau Baeer membutuhkan waktu kurang lebih 1.5 jam perjalanan dengan menggunakan speed boat.

Lamanya jarak tempuh, akan terbayar setelah sampai ke Pulau Baer. Penduduk setempat juga menamai Pulau Baer sebagai Raja Ampat Kecil dsri Papua. Karena beberapa gugusan pulau dan jernih air laut tersebut laksana Raja Ampat.

Beragam aktivitas yang dapat dilakukan di Pulau Baeer antara lain seperti senorkeling, hingga diving. Bahkan tak seikit pula ada beberapa traveler dari luar daerah melakukan foto preweding.

Pulau Baeer memang dikaruniai alam yang indah, bukit karang terjal dan putih, serta laut yang jernih. Gugusan pulau kecil di pulau Baer ini pun tampak begitu hijau. Begitu menenangkan, membuat larut para traveler untuk berbaur dengan air yang jernih dindalamnya.

Jika waktu mendukung dan dalam kondisi yang cerah, traveler dapat menyambung ke Pulau Mumtafur. Pulau kecil yang indah dengan pantai pasir panjang yang membelah pantai tersebut.

Waktu berkunjung terbaik untuk traveler ke beberapa destinasi di Kabupaten Maluku Tenggara ialah saat musim angin barat. Sebab, ombak laut masih bersahabat. Jauh berbanding ketika musim angin timur dengan gelombang ombak yang tinggi. Musim Angin Barat ini terjadi antara bulan Maret, Oktober, dan November. [Fatkhurrohim]