Digital Safety Penting Buat Menjaga Data Pribadi
WARTAEVENT.COM, Kab. Probolinggo – Aset di dunia nyata, aset digital perlu dijaga karena penting dan berharga sama seperti dompet, smartphone, dan kendaraan perlu dikunci. Hal itu diungkapkan, Dadi Krismantono, Head Director of Digital Media Opapaci Strategic, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (17/6/2021).
“Digital safety (keselamatan digital) adalah kemampuan melindungi diri dan aset digital ketika berada di ruang digital. Sehingga harus dimanfaatkan peluang-peluang yang ada di internet dan juga menjaga data digital kita,” ujarnya.
Lanjut Dadi, alasan digital safety untuk data digital, seperti hidup kita semkain dekat dan bergantung dengan berbagai layanan di internet, kita tidak tahu siapa yang akan kita temui. Kita memberi dan berpisah dengan data pribadi kita (bahan tanpa kita ketahui), kita semakin sering melakukan transaksi financial di internet, kita terakses ke internet melalui berbagai gawai, perangkat lunak, dan aplikasi. Kita membawa alat-alat kerja ke rumah dan sebaliknya.
“Selain itu, kita semakin bergantung third party could based services, jejak digital kita akan terus melekat dan dapat digunakan untuk merugikan / mengancam kita, ancaman hacking, scams, theats, pencurian data, pembobolan terus meningkat, dan kita harus melindungi aset-aset digital di ruang internet,” tuturnya.
Ia menjelaskan, beberapa akun yang harus dijaga data digitalnya seperti WhatsApp Telengram. alamat email, akun media sosial, akun aplikasi, domain situs website, IP address, file konten yang disimpan secara digital.
“Karena kejahatan di dunia digital seperti kejahatan digital Penipuan, pencuian identitas, phishing, carding, ransomware, cyberbullying, pembobolan akun akan menunggu Anda kalau tidak bisa menjaga data pribadi,” tuturnya.
Menurut Dadi, dalam dunia ditigal mengerti hak sebagai konsumen atau peserta ketika bergabung dengan sebuah layanan platform, atau aplikasi, mampu melindungi diri dengan mengoptimalkan fitur-fitur keselamatan digital, kritis tidak mudah mengikuti undangan atau ajakan melakukan sesuatu, dan tidak mudah menyebarkan informasi, kuis, survei yang belum kita periksa kebenaran atau kredibilitasnya.
Menurut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, masyarakat Indonesia harus meminimalkan konten negatif membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif. Kecakapan digital harus ditingkatkan dalam masyarakat agar mampu menampilkan konten kreatif mendidik yang menyejukkan dan menyerukan perdamaian. Sebab, tantangan di ruang digital semakin besar seperti konten-konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital.
“Literasi digital akan mendorong kearah yang positif, meningkatnya produktifitas pembelajaran jarak jauh mendorong kegiatan sosial, dan masih banyak lainnya,” ujarnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (17/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Ivan Edbert Dermawan (Business Manager at V Entertaiment), Mocih Mahsun (Dosen Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang), Ria Yusnita (Business Director of Benang Merah Creative Digital), dan Key Opinian Leader Firas Yodha Saskara yang juga seorang Photo Model.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.