Tips Terbaik Melindungi Privasi Di Media Sosial
WARTAEVENT.com – Nganjuk. Privasi adalah hal yang kini sulit untuk dijaga. Kamu bisa menemukan data pribadi orang lain di internet hanya dengan berbekal nama lengkapnya saja. Ini karena semua informasi pribadi termasuk email, nomor telepon, dan data lainnya dengan mudah kita bagikan melalui media sosial.
Hal itu dikatakan, Rulli Suprayugo, Radio Broadcaster at RRI, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021).
Lanjutnya, maka tidak mengherankan jika terjadi banyak cybercrime di sepuluh tahun terakhir ini. Termasuk penculikan, jual beli data pribadi, pembobolan rekening, dan lain-lain. Untuk terhindar menjadi salah satu korban, ini cara-cara melindungi privasi di media sosial, seperti:
- Go private
Mengaktifkan mode private di media sosial adalah salah satu cara untuk melindungi privasimu. Ini akan membuat kita yakin orang-orang yang melihat unggahanmu adalah orang yang dikenal di dunia nyata. Memproteksi akun media sosial bisa mengurangi interaksi dengan akun yang tidak dikenal. Jadi lebih bisa berkomunikasi dengan orang-orang terdekat.
- Menyeleksi permintaan pertemanan
Penting untuk tidak langsung menerima semua permintaan pertemanan di media sosial seperti Facebook. Kita tidak tahu niat masing-masing akun yang mengikuti kita. Mungkin mereka hanya iseng atau bisa jadi mereka punya niat lainnya. Untuk mengantisipasi, lebih baik menerima akun yang benar-benar dikenal. Media sosial lain seperti Twitter dan Instagram juga memungkinkan pengguna untuk menyeleksi followers jika akun mereka diatur menjadi private.
- Jangan pernah menghubungkan akun media sosial satu dengan lainnya
Mayoritas milenial memiliki lebih dari satu akun media sosial. Sebaiknya jangan menghubungkannya satu sama lain. Ini akan memudahkan orang lain mendapatkan data pribadi dengan lengkap. Kita tidak mau kan informasi dari akun Facebook-mu tampil di LinkedIn?
- Hindari pilihan sign up atau sign in dengan media sosial
Banyak situs dan aplikasi yang menawarkan kemudahan pada pengguna barunya untuk mengisi data pribadi. Mereka hanya perlu menghubungkannya dengan Facebook, Google Account, atau media sosial lainnya.
- Jangan membagikan lokasi di media sosial
Walaupun terlihat sepele, membagikan lokasi di media sosial adalah hal yang sebaiknya dihindari. Apalagi jika membagikannya secara real time, seperti di Instagram Story atau Snapchat. Informasi tersebut juga akan menunjukkan kita sedang tidak berada di tempat tinggal kita. Ini akan memudahkan terjadinya kriminalitas. Untuk menghindarinya sebaiknya jangan aktifkan GPS ketika mengakses media sosial.
- Jangan klik link yang tidak jelas asalnya dari mana
Kamu harus berhati-hati jika ingin meng-klik link yang ada di timeline. Sebab terkadang link bisa berisi konten pornografi, situs yang berbahaya, atau situs phishing yang akan mencuri password dan informasi rahasia lainnya.
- Sebaiknya gunakan password yang berbeda-beda di setiap akun
Banyak orang menyamakan password untuk semua akun media sosial yang dimiliki. Alasannya agar mudah diingat. Memang benar menggunakan password yang sama memberikan kita kemudahan.
- Jangan membagikan informasi yang akan disesali
Jejak digital seseorang di internet akan direkam dan tidak bisa dihilangkan secara permanen. Apa yang diunggah akan berada di internet selamanya. Selain berisiko untuk privasi, membagikan hal yang kita sesali juga akan berdampak bagi reputasi. Jadi pikirkan dua kali sebelum kita mengunggah sesuatu.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Elik Yuliatin (Owner Camilan A2), Nur Lina Safitri (Ketua LPPM ITSNU Pasuruan), Aries Alfian Prasetyo (Project Manager, Software & Hardware IT Architect Lecturer), dan Meitha Kurniasari (Experienced Secretary to BOD) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)