Adaptasi Kemampuan Digital di Masa Pandemi
WARTAEVENT.COM, Kab. Bogor – Masyarakat harus beradaptasi dengan kehidupan yang lebih sering berada di rumah, sejak Indonesia danduniamengalamikondisipandemi Covid-19. Aktivitas seperti bekerja, belajar, belanja secara oline, serta transaksi keuangan dengan dompet digital merupakan beberapa kebiasaan baru yang sudah menjadi keseharian.
”Di masa pandemi ini banyak juga teman-teman kita mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penurunan bisnis di beberapabidang. Tapi satu kuncinya sekarang itu kreatif,”kata Lendy Yustena, Co-Founder GMC Group saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Kamis (14/10/2021).
Lebih jauh dia mengatakan, kreatif bias didapat dengan banyak mencoba hal baru. Metode kreatif yang diasarankan adalah ATM, singkatandariamati, tiru dan modifikasi. Hal tersebut bias membawa inspirasi untuk bertahan di masapandemi. Namun hal pertama yang harus ditanamkan untuk bisa bertahan di masa pandemi adalah pola piker untuk bisa sukses.
Selainitukesuksesanmenurutnyasaatinitakselalukarena modal besar, namun networking ataujejaringteman. Sehinggasangatdisarankanuntukmemperbanyakjejaringdari media sosial, ikutkomunitas, danorganisasi yang positifuntukbisaberkembangdansukses.
Selanjutnya modal dari adaptasi juga keinginan untuk terusbelajar, sebab dengan zaman yang serbadinamissemuanyaberalihdengansangatcepat. Selain itu kolaborasi, kemampuan bekerja sama juga sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini, sebab dua atau tiga ide akan bisa dieksekusi menjadi lebih baik.
“Skill yang kita miliki mungkin tidak relevan tiga hingga lima tahun ke depan, untuk mengupdate kemampuan kita pelajari,” ujarnya.
Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di webinar kali ini, hadir pula narasumber seperti Chika Amalia, Public Figure Branding & Partnership, Dee Rahma, seorang Digital Marketing Strategist, Benny Daniawan, Dosen Sistem Informasi Universitas Buddhi Dharma, dan Louiss Regi, seorang Content Creator.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.