Beberapa Modus Kejahatan Digital yang Wajib Diketahui
WARTAEVENT.com – Bandung. Dalam menjaga keamanan digital penting untuk mengetahui teknik-teknik kejahatan. Berguna agar semakin waspada, jangan sampai menjadi korban kejahatan di ruang digital.
Pertama ada teknik kejahatan spamming diambil dari kata spam yang akan mengganggu kita. Richard Paulana, COO TMP Event mengatakan, dulu spamming melalui pesan di email biasanya advertisement, marketing berbagai penawaran. Tetapi kalau sekarang lebih banyak melalui SMS. SMS ini datang terkadang mengganggu dengan kata-kata yang diketik huruf kecil dan besar menawarkan pinjaman, mendapat undian hingga tenaga gaib. Semakin lama spam yang ada beragam dan semakin banyak.
“Biasanya SMS tersebut itu akan menyertai sebuah link. Tulisannya belakangnya atau domainnya bit.ly timbul rasa penasaran dan akhirnya membuka link tersebut. Padahal bisa saja halaman website mengandung virus Malware berbahagia data pribadi. Apalagi jika website yang diminta kita mengisi data diri. Selain juga ada pengaruh dengan perangkat yang akan kena dampak dampak dari virus tersebut,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/10/2021) pagi.
Kedua itu adalah phishing yang juga marak terjadi di Indonesia. Para oknum mengatasnamakan sebuah emiten atau lembaga-lembaga ternama. Masih dikirimkan melalui SMS misalnya mengatasnamakan Telkomsel atau perusahaan lain yang menggiurkan masyarakat membuat mereka percaya.
Mulai dari undian, promo produk murah, namun kembali harus mengisi data. Data ini yang diincar. Dengan kita memberikan data pribadi dapat digunakan untuk hal merugikan kita. Teknik ini mengenai pencurian data, karena itu masyarakat tidak diperbolehkan menunjukkan data pribadi di ruang publik.
“Jangan buang-buang waktu karena kita itu membuka pintu data pribadi Anda ke social media. Jangan membuka kesempatan untuk mengambil data-data kalian yang nantinya bisa dipakai untuk pinjaman online dan waspada dengan website abal-abal. Jangan pernah membagikan data kepada siapapun,” tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/10/2021) pagi, juga menghadirkan pembicara, Shanti Kusmiati (Relawan TIK Indonesia), dr. Frendy Winardi (Founder Royals Rejuvia), Laura Ajawaila (Psikolog Klinis), dan Benito sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)