Minimnya Literasi Digital, Ini Akibatnya
WARTAEVENT.com – Pacitan. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Pacitan pada hari ini Selasa (26/10/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Nico Perlambang Agung, Lintang Ratri Rahmiaji, Sawitri Wulansari, S.PSI, MM., Akhmad Firmannamal, Ph.D., dan Praseno Nugroho (KOL).
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Urgensi Literasi Digital untuk Masa Depan Indonesia”. Dan diikuti oleh 291 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Nico Perlambang Agung adalah kecakapan digital tidak hanya kemampuan dalam menggunakan gawai, tetapi cerdas dan bijak dalam menggunakan.
Berdasarkan hasil riset Microsoft, netizen Indonesia sepanjang tahun 2020 paling tidak sopan. Hasilanya, Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang disurvei. Apa factor yang mempengaruhi ketidakcakapan digital di Indonesia?
Dan pada saat itu Nico Perlambang Agung langsung memberikan jawaban, hal ini dikarenakan banyak orang yang memiliki kepentingan tersendiri saat menggunakan sosial media, selain itu ini juga bisa disebabkan oleh minimnya tingkat literasi, tujuan politik, serta keinginan untuk menjadi viral.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 1.653 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]