Alasan Kenapa Milenial Senang Melakukan Digital Payment
WARTAEVENT.COM, Kab. Bangkalan – Meski praktis, transaksi cashless alias non-tunai belum sepenuhnya diadopsi banyak orang. Tak sedikit yang merasa kurang nyaman pergi ke mana-mana tanpa membawa uang tunai.
Hal itu diungkapkan, Yo Florensia Oriscayati, Owner Orca Group, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (18/11/2021).
Ia menambahkan, generasi milenial justru sebaliknya. Mereka lebih senang melakukan digital payment ketimbang pembayaran secara konvensional. Berikut ini beberapa alasan kelebihan digital payment dibanding transaksi umum, seperti:
- Kontrol pengeluaran
Digital payment akan semakin memudahkan dalam mengelola keuangan. Semua nominal belanja bisa langsung dilacak melalui laporan tagihan. Bandingkan dengan transaksi konvensional yang menggunakan pembayaran tunai. Apalagi jika sampai lupa jumlah tagihan yang baru dibayarkan. Bisa-bisa rencana keuangan yang sudah disusun rapi jadi berantakan.
- Terhindar dari kejahatan
Selalu ada risiko tinggi ketika membawa uang tunai dalam jumlah besar. Jika sedang berada di tempat ramai, berpotensi mengundang perhatian pelaku tindak kriminal. Copet atau pencuri misalnya. Dari sisi ini, transaksi cashless akan jauh lebih aman. Andai kartu kredit hilang atau dicuri, cukup menelepon pihak bank untuk melakukan pemblokiran. Dana tetap aman tak tersentuh dari tangan-tangan pihak tak bertanggung jawab.
- Meminimalisir kerugian
Bayangkan saja jika kamu membawa uang tunai dalam jumlah besar saat liburan dan tiba-tiba uang tersebut raib. Seluruh rencana perjalanan bakal berantakan. Fokus serta tenaga bakal terkuras untuk mencari uang hilang tersebut. Semuanya takkan terjadi jika kamu membawa alat pembayaran digital, seperti kartu kredit atau debit. Kamu juga bakal bebas dari rasa was-was berlebihan, yang sering dirasakan ketika membawa uang tunai lumayan banyak.
- Semakin mudah dengan e-wallet
Kehadiran e-wallet atau dompet elektronik semakin memudahkan kamu dalam melunasi tagihan maupun berbelanja. Apalagi belakangan beberapa penyedia jasa e-wallet gencar melakukan promo dengan memberi diskon atau potongan harga khusus. Selain praktis, juga bisa mengisi saldo e-wallet via ATM, gerai minimarket, maupun Internet Banking. Tidak perlu lagi membawa dompet tebal dengan banyak uang tunai di dalamnya.
- Luar biasa praktis
Kepraktisan jadi salah satu keunggulan utama digital payment yang disukai kaum milenial. Cukup gesek kartu atau scan QR lalu masukkan nomor PIN, transaksi bakal lunas dalam hitungan detik. Sama sekali tidak repot atau makan waktu. Bayangkan jika membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Selain membuat dompet tebal, akan terasa lebih repot ketika bertransaksi. Tentunya bakal sangat tidak praktis, terutama jika sedang liburan atau jalan-jalan.
- Banyak merchant khusus
Saat ini sudah ada banyak merchant atau gerai yang menerima pembayaran non-tunai alias cashless. Cukup bermodal kartu kredit atau debit, transaksi bisa dilunasi dalam waktu singkat. Kamu juga tidak perlu antre terlalu lama untuk menunggu transaksi selesai. Waktu yang ada bisa dimanfaatkan untuk aktivitas lain. Terutama jika sedang liburan, tentu tak ingin momen berharga dihabiskan hanya untuk antre membayar.
- Promo cashless
Siapa sih, yang tidak tergiur penawaran potongan harga. Keuntungan tersebut bisa kalian dapatkan dengan memanfaatkan beragam promo pembayaran cashless. Selain diskon, promo ini biasanya juga hadir dalam bentuk poin atau penawaran belanja menarik. Budget pun bisa lebih dihemat dari biasanya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (18/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Warasahatsangka (Marketing & Sales Manager at PT Air Raya Indonesia), Clara Marisa Purnamasari (Associate Wealth Planner & Internasional Campus Ambasador), Hariyanto (Owner Polo Great Tour & Travel Bangkalan), dan Ummul Khair (Founder Labur Batik) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.