News

Ini Sumber Penghasilan Seorang Content Creator

WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Pada era serba internet ini, banyak cara untuk mendapatkan uang dari internet terutama media sosial. Banyak anak muda jaman sekarang yang berambisi dan bercita cita menjadi influencer atau content creator.

Sandi Reza Fahmi seorang Content Creator ketika berbicara sebagai Key Opinion Leader, mengatakan, banyak juga yang berlomba-lomba membuat konten yang menarik dan memperbanyak followers agar bisa menjadi influencer atau content creator.

“Dengan menjadi content creator terkenal, dianggap bisa mendapatkan banyak uang dengan mudah. Namun, menjadi content creator harus kreatif, up to date dengan tren yang sedang ada, dan menghasilkan konten atau karya yang berkualitas,” papar Sandi, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis, (25/11/2021).

Berikut cara content creator dapat penghasilan dari sosial media, seperti:

  1. Endorse dan paid promote

Endorse merupakan penghasilan yang mereka dapatkan dari me-review suatu produk. Biasanya mereka akan dikirimkan produk untuk di review dan dipromosikan di sosial media. Perusahaan biasanya akan memperhatikan Influencer atau content creator yang kreatif, konten dan pasarnya cocok dengan target pasar produknya.

  1. AdSense

AdSense adalah program layanan iklan dari Google kontennya berupa teks, gambar, video atau media interaktif yang ditargetkan ke konten situs dan audiens. Biasanya, iklan tersebut nanti akan di tampilkan di content sosial media influencer dan content creator. Cara kerja Google AdSense adalah dengan membayar setiap ada tindakan klik pada iklan dari pengunjung website, semakin banyak klik berarti akan semakin besar pula pendapatan AdSense.

  1. Event attendant

Biasanya suatu perusahaan atau produk akan mengundang content creator untuk menghadiri event, entah event produk, grand opening, dan lain lain. Di event tersebut, biasanya mereka diminta juga untuk mengunggah kehadiran mereka dengan tujuan promosi atau brand awareness. Bukan hanya event, mereka juga bisa diundang untuk datang ke tempat wisata atau hotel dengan tujuan promosi pula. Jadi mereka gratis masuk tempat wisata atau menginap di hotel dan dapat bayaran juga.

  1. Merchandise

Dengan pengikut yang banyak dan loyal, mereka bisa menjual merchandise untuk pengikutnya. Souvenir yang dijual tersebut bisa berupa apa saja seperti pakaian, mainan, atau barang barang unik lainnya yang membawa ciri khas influencer dan content creator tersebut. Beberapa influencer yang mengeluarkan merchandise adalah aMrazing dan ACE family dari US berupa kaos atau jaket, dan Jojo Siwa yang merchandise-nya berupa mainan, alat tulis dan aksesoris.

  1. Pembicara

Dengan pengalaman dan keahlian tertentu, content creator bisa diundang untuk jadi pembicara event atau seminar sesuai bidangnya. Untuk jadi pembicara di event atau seminar, mereka biasanya akan berbagi pandangan, atau pengalaman untuk acara tersebut. Content creator atau influencer juga punya rate card nya sendiri untuk jadi pembicara. Kebanyakan mereka memasang harga perjam dengan harga bervariasi tergantung influencer atau content creator-nya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (25/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Yuni Lasari (Public Relation, Writer & Radio Announcing), Tiurida Lily Anita (Faculty Member at Binus University & Assesor Hotel and Restaurant at BNSP), Danis Kirana (Co-Founder Dako Brand & Communication), dan Eflina Mona (Professional MC & Lecturer Public Relations Binus University).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *