Catatan dari Travex untuk Kemenparekraf: Buyers dan Sellers Mengeluh
WARTAEVENT.com – Yogyakarta. Bermula dari obrolan dengan beberapa industri perhotelan dari Jawa Tengah, dan travel gent dari wilayah Indonesia Timur, buyers yang hadir sepi. Tidak sesuai ekspektasi.
Selam tiga hari penyelenggaraan Travel Exchange yang menjadi bagian dalam event ASEAN Tourism Forum yang berlangsung di Daerah Istimewa Yogyakarta, dari tanggal 3-5 Februari 2023, mayoritas keluhkan penyelenggaraan bursa wisata ini.
Baca Juga : ASEAN Plus Three, Momentum Perkuat Kembangkan Pariwisata di Kawasan Asia Timur Laut
Dari penulusuran tim redaksi, padahal sellers yang mengikuti Travex merogoh kocek yang tidak sedikit, mulai dari Rp10 juta, hamper Rp18 juta, hingga Rp50 juta. Berharap menuai cuan mengikuti Travex, namun pupus.
Sejak dibuka dari awal Travex, salah satu travel agent mengaku mengeluh, karena belum mendapat business appointment dari buyers yang hadir. “Hari pertama memang ada 4 buyers, 2 dari lokal dan 2 dari asing. Tapi mereka belum menunjukan arah bakal ada bisnis. Hanya nanya-nanya saja,” katanya.
Hal serupa pun diakui oleh salah operator hotel asal Indonesia. Dia di hari pertama hanya mendapat kunjungan 2 buyer asing. Dan itu pun tidak ada appointment. “Padahal, kita bayar booth ini hampir Rp18 juta,” terangnya.
Baca Juga : Ajak Sekertaris Kementerian Pariwisata Philipina, Menparekraf Berharap Target B2B Transaksi TRAVEX Tercapai
Bahkan salah satu management hotel lama di Indonesia pun mengeluhkan hal yang sama. Saat ditemui di hari penutupan Travex (05/02/2033) mengatakan, tidak sesuai harapan.