Industri Pariwisata Indonesia Optimistik di Travex ATF 2017
Warta Event – Singapore. Selepas Ministrial Meeting dan Lunch Meeting dengan para cruisers di Pan Pacific Hotel Singapore, (19/01/2017) kemarin, Menpar Arief Yahya langsung meninjau ke Marina Bay Sands, tempat pameran BtoB Travel Exchange ATF, yang digelar hingga hari ini. Menpar Arief, menyapa sekitar 40 pelaku industri Pariwisata yang sedang sibuk bertemu dengan buyers.
Didampingi Asdep Pengembangan Pemasaran Mancanegara Wilayah ASEAN, Rizky Handayani Mustafa, Arief Yahya ikut merasa optimistic, meskipun target 2017 ini cukup fantastik.
Dia berprinsip bahwa peran pemerintah, adalah membuat regulasi agar industri dapat bergerak secara leluasa untuk mengembangkan bisnisnya. “Industry lead, government support!. Itu yang dibutuhkan untuk membangun ekosistem bisnis yang memberi angin kepada mereka untuk berkembang,” kata Arief Yahya.
Prinsip inilah yang membuat para industri yang bergerak di sektor pariwisata itu merasa nyaman, merasa dilindungi oleh regulasi, dan percaya dengan aturan main yang diundangkan oleh pemerintah.
“Di mana-mana, di seluruh dunia, ya seperti ini. Kalau mau membawa iklim usaha yang sehat, dan mendorong pelaku usaha berkreasi lebih cepat, maka regulasi harus konsisten, dan posisi pemerintah harus jelas, sebagai regulator,” ungkap Menpar.
Ada contoh baik, dan membuktikan Kemenpar disiplin dengan prinsip sebagai regulator yang fair. Yakni Indonesia Travel Xchange (ITX), digital market place yang mempertemukan antara buyers dan sellers dalam satu platform digital.
“ITX sendiri adalah perusahaan IT, bukan travel agent. ITX hanyalah platform, yang memberi jalan pada semua pelaku bisnis pariwisata di Indonesia untuk berkembang menjadi Online Travel Agent (OTA), atau menjalankan bisnisnya dengan Online System,” tegasnya.
Dengan begitu, kata dia, tidak ada conflict of interest bagi ITX, dan tidak akan bersaing di bisnis pariwisata. Bisnisnya ITX adalah teknologi. Agar members-nya bisa bersaing dengan OTA lain di dunia, yang sudah bisa melayani customers secara online.
Tahun ini Indonesia hadir dengan paviliun seluas 305 m2 (40 booth) dengan menonjolkan tekstil nusantara dan coral triangle. Peserta yang bergabung dengan booth Indonesia terdiri dari 40 industri pariwisata Indonesia yang berasal dari 10 destinasi provinsi. [Fatkhurrohim]