H – LAMORA Sagan Yogyakarta: Hotel ke-8 dalam Portofolio MORA Group
WARTAEVENT.com – Yogyakarta. MORA Group kembali memperkuat ekspansi bisnisnya di sektor perhotelan dengan mengakuisisi H-Boutique Hotel Jogjakarta dan hotel ini resmi berganti nama menjadi H – LAMORA Sagan Yogyakarta sekaligus menandai hotel ke-8 dalam portofolio MORA Group.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan pada Kamis, (12/6/2025) di Yogyakarta, dihadiri oleh Andhy Irawan, Direktur Utama MORA Group, serta Ita Halim, Direktur Utama PT. Trimega Makmur Sentosa.
Baca Juga : MORA Group Perluas Jaringan Bisnis Hotel Bintang Empat di Balikpapan
Andhy Irawan, yang juga Founder dan CEO MORA Group, menyambut hangat kehadiran H – LAMORA Sagan Yogyakarta ke dalam keluarga besar MORA Group. Berlokasi di kawasan sentral Yogyakarta yang memadukan atmosfer edukasi, budaya, dan dinamika urban.
“H – LAMORA Sagan Yogyakarta yang memiliki 90 kamar ini menawarkan kemudahan akses bagi berbagai segmen tamu, dari keluarga, pebisnis, hingga wisatawan mancanegara yang ingin merasakan kekayaan budaya kota. Bergabungnya hotel ini memperkuat kehadiran kami di Yogyakarta sebagai destinasi unggulan,” tuturnya.

Sementara itu Ita Halim, pemilik hotel menambahkan Yogyakarta memiliki potensi perkembangan yang sangat besar, dan bersama MORA Group ia yakin dan percaya dapat berkembang bersama.
“Keselarasan visi serta pengalaman yang dimiliki MORA Group menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan H – LAMORA Sagan Yogyakarta dan menciptakan nilai investasi jangka Panjang,” tambah Ita Halim.
Baca Juga : CEO MORA Group Andhy Irawan Tegaskan Pentingnya Kepemimpinan, Identitas dan Budaya Sejati Perusahaan
Transformasi H-Boutique menjadi H – LAMORA Sagan menjadi langkah strategis MORA Group dalam memperluas jaringan hotel berbasis kualitas layanan, desain modern, dan sentuhan nilai lokal yang autentik.
Sebagai brand di segmen hotel bintang tiga MORA Group, LAMORA hadir untuk memenuhi kebutuhan wisatawan urban dan traveler muda yang mengutamakan kenyamanan fungsional tanpa mengorbankan standar kelas dan estetika.