News

Adaptasi Pelaku Usaha Kuliner di Era Digital

WARTAEVENT.COM, Kota Kediri – Perkembangan teknologi semakin pesat, bahkan sampai mengubah pola hidup manusia. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, menuntut semua pihak untuk beradaptasi. Era digital merupakan masa ketika informasi dapat disebarluaskan dengan mudah dan cepat menggunakan teknologi digital yang terhubung dengan saluran internet.

Diondy Kusuma, Chief Marketing Officer Diana Bakery, menjelaskan, perkembangan teknologi digital juga terjadi pada dunia kuliner, semua pelaku usaha kuliner harus jeli melihat peluang dan harus terus beradaptasi. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, teknologi digital sangat berkembang di semua aspek kehidupan, banyak orang terpaksa harus tetap berdiam diri dirumah, bersiap memasuki era normal baru.

“Kesempatan seperti ini yang menjadi peluang bagi para pelaku usaha kuliner untuk mempromosikan produknya dengan memanfaatkan teknologi digital,” papar Diondy, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (28/9/2021).

Ia menambahkan, kemampuan beradaptasi dengan teknologi digital dapat membuktikan suatu usaha kuliner atau restoran tersebut bisa dikatakan berhasil atau tidak. Masih banyak pelaku usaha kuliner yang belum memahami cara memanfaatkan teknologi digital yang baik untuk memajukan usaha kulinernya, akibatnya para pelaku usaha kuliner yang tidak cepat beradaptasi akan tertinggal dan kesulitan mengikuti perkembangan teknologi ini.

“Untuk meraup keuntungan yang besar semua pelaku usaha kuliner harus berlomba-lomba menjadi yang terbaik, dengan menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat menarik perhatian banyak pembeli,” jelasnya.

Lanjutnya, pemanfaatan teknologi digital dengan cara memfoto produk yang akan dijual merupakan hal yang lumrah terjadi di masa sekarang. Karena dengan metode seperti ini, penjual dan pembeli dapat lebih mudah berinteraksi. Menghasilkan foto semenarik mungkin yang menggugah selera bisa dengan mudah menarik perhatian pembeli.

“Pembeli dapat memilih makanan yang diinginkan, hanya dengan melihat foto sajian makanan yang disediakan oleh usaha kuliner atau restoran. Karena di masa sekarang pembeli sangat menginginkan visualisasi atas produk sebelum memutuskan untuk membeli,” katanya.

Ia menambahkan, bergabung dalam situs atau aplikasi belanja online, juga sangat membantu untuk bisa lebih aktif menggunakan teknologi digital. “Para pelaku usaha dapat memanfaatkan diskon dan gratis ongkos kirim yang disediakan oleh situs atau aplikasi online tersebut. Tentu saja dapat mempermudah para pelaku usaha untuk mendapatkan banyak pembeli. Tidak heran beberapa pembeli sangat memperhatikan harga yang sesuai dengan anggaran yang dimilikinya, lalu setelah itu baru memutuskan untuk membeli suatu produk baik itu makanan ataupun minuman,” tuturnya.

Menampilkan ulasan atau tingkat kepuasan yang dirasakan pembeli setelah mencoba makanan atau minuman yang disediakan, adalah jalan yang bisa dipilih dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendapatkan kepercayaan pembeli. Teknologi ini dapat mempermudah pembeli untuk bisa melihat dan mengamati produk makanan yang ditawarkan. Hal ini juga dapat memacu semangat para pelaku usaha kuliner untuk terus memperbaiki kualitas produknya, agar tidak mendapatkan komentar yang buruk atas produk makanan yang dijual.

“Sebenarnya banyak sekali cara efektif lain yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan teknologi digital. Hanya saja, bagaimana ide-ide kreatif terus dikembangkan untuk keberhasilan usaha kuliner yang dijalankan,” ujarnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (28/9/2021) juga menghadirkan pembicara Felix Kusmanto (Dosen Psikologi dan Pengamat SDM), Bahruddin (Pembina Relawan TIK Pasuruan & Pendamping UMKM), Andro Hartanto ( CO-Founder IOJIN), dan Ribka Dhenok Setyasumarga (Makeup Enthusiast) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply