Agar Ruang Digital Dibanjiri Konten Positif Ikuti Tips Ini
Dan pada saat itu Farras Ardiana langsung memberikan jawaban, jika kita membicarakan konten negatif itu tidak ada habisnya. Kita bisa lihat dari dua sisi yaitu dari sisi pembuat konten, yaitu dengan membuat konten positif yang dikemas secara menarik.
Lalu, kita bisa lihat juga konten negatif mengapa diminati? Mungkin karena backsoundnya. Nah, itu kita bisa adaptasikan. Artinya kita gak selalu menutup mata tetapi kita curi idenya mengapa digemari.
Sudut pandang kedua sebagai penikmat konten atau penonton, maka kita bisa sebagai pengontrol. Kita bisa mengontrol dengan jangan asal klik, kalau tahu itu negatif ya jangan dilihat apalagi dikomen.
Karena algoritma akan membaca dan menguntungkan mereka/konten negatif itu. Mulailah dengan berani skip konten negatif lalu mulai apresiasi konten positif yang mungkin kemasannya kurang menarik.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 1.653 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]