News

Tips Amankan Data Pribadi Supaya Tak Diretas

WARTAEVENT.COM, Kab. Tuban – Kasus kebocoran data pribadi dari platform teknologi finansial (tekfin/fintech) belakangan marak terjadi. Teranyar, data pribadi diperjualbelikan di forum gelap (darkweb). Data yang bocor biasanya meliputi nama lengkap, KTP, nomor telepon, email, NID, dan alamat.

Bagus Nawoto Seno, Owner Nawoto Architect and Consultation, menjelaskan, penjualan data pribadi sangat berbahaya dan bisa digunakan untuk kejahatan perbankan. Sebab, data yang disilangkan dan digabungkan dari masing-masing situs akan menjadi informasi yang sangat lengkap untuk digunakan kriminal sebagai data dasar untuk melakukan kejahatan.

“Di tangan orang yang paham akan kegunaan dari tiap data yang didapatkan akan menimbulkan kerugian yang besar. contohnya seperti digunakan untuk skema phising, pemerasan, penipuan, bahkan doxing,” ungkap Bagus, saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (27/8/2021).

Bagus menuturkan, dengan semakin tingginya ketergantungan pada dunia digital, semakin sulit masyarakat melindungi data pribadinya. Untuk menghindari data pribadi tidak diretas, berikut ini tipsnya, seperti:

  • Rutin ganti password

Lakukan pergantian password pada akun aplikasi atau platform secara berkala. Misalnya, selama tiga bulan sekali untuk memastikan informasi data pribadi yang kita masukkan aman dari retasan.

  • Verifikasi Dua Langkah

Jika memungkinkan, pilih proteksi ganda terhadap informasi data pribadi yang Anda berikan. Verifikasi dua langkah atau Two-factor authentication (2FA) yang ditawarkan pihak aplikasi maupun Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE) merupakan salah satu cara melindungi data.

  • Jangan Pakai Wi-Fi Publik

Usahakan untuk tetap menggunakan jaringan internet pribadi dalam gawai Anda. Tidak usah berharap untuk menggunakan Wi-Fi publik yang disediakan gratis demi keamanan data pribadi Anda.

  • Update Antivirus

Pasang AntiVirus terupdate dalam gawai Anda untuk berjaga-jaga jika terdapat malware di dalamnya. Antivirus akan bekerja untuk melindungi data pribadi Anda.

  • Transaksi di Platform Terpercaya

Saat ini, Anda juga harus mulai selektif dalam memberikan data pribadi dalam platform. Usahakan untuk mengecek lebih dulu jenis platform yang meminta data pribadi, apakah terpercaya atau tidak untuk menghindari kebocoran data.

  • Gunakan Ragam Password

Jika Anda memiliki beberapa platform yang meminta data pribadi, gunakan password yang berbeda-beda di masing-masing platform. Termasuk di dalamnya untuk e-commerce dan media sosial.

  • Hindari Link Asing

Anda diwajibkan untuk tidak langsung mengklik link asing sembarangan. Sebab ditakutkan adanya phising melalui data pribadi yang ada di platform. Phishing adalah suatu metode untuk melakukan penipuan dengan mengelabui target dengan maksud untuk mencuri akun target.

  • Jaga Kode OTP

Jangan pernah memberitahukan kode OTP kepada siapapun. Biasanya kode OTP diberikan secara personal melalui sistem kepada pengguna platform. Sekalipun itu merupakan karyawan dari palatform yang bersangkutan, Anda dilarang keras untuk memberitahukan kode OTP yang Anda dapatkan.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (27/8/2021) juga menghadirkan pembicara, DR. Mondry (Dosen Faskultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Brawijaya), Rahmat Ika Pakih (Owner Anita Souvernir), Eni Mahzumah (Guru SMKN 1 Tambakboyo), dan M. Mario Alvin Supandhi (Influencer) Sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply