NewsTravel

Akses Internet Memicu Tatanan Bisnis dan Prilaku Masyarakat Dalam Berwisata

Warta Event – Jakarta. Perkembangan dan penerapan teknologi informasi serta arus dunia digital ternyata mampu merubah hampir seluruh tatanan bisnis pariwisata dunia. Mulai dari penyelenggaraan pasar wisata, hingga prilaku masyarakat dalam menentukan cara menikmati berwisata.

Kini, peran biro perjalanan pun perlahan  mulai tergeser. Akses internet mempermudah masyarakat dalam membeli atau memesan tiket pesawat, hotel, hingga paket wisata, sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Begitu pun dengan cara pembayaran yang telah mereka booking secara online.

Tedjo Iskandar, Founder TTC Travel Mart, menjelaskan, saat ini pola dan prilaku masyarakat untuk berwisata mengalami pergeseran. Internet menjadi pemicunya. “Sekarang sudah banyak wisatawan yang melakukan bepergian tanpa melalui jasa biro perjalanan.

Lebih detail lagi, Tedjo menceritakan, mereka (wisatawan) telah melakukan riset destinasi terlebih dahulu melalui internet, kemudian mereka membeli tiket murah di pameran, dan memesan kamar melalui aplikasi. Turis juga berhemat.

Guna mengatasi perubahan prilaku konsumen semacam ini, Tedjo berpesan, jasa biro perjalanan dituntut harus lebih kreatif dalam mengemas paket wisata. “Misalnya paket wisata dipadukan dengan aktivitas lain seperti menyaksikan konser musik, sport event, ataupun festival,” ungkap Tedjo.

Dari sisi pameran bursa wisata, cara-cara konvensional nampaknya akan mengalami nasib yang serupa. Meski demikian, kepiawaian seseorang dibalik layar suatu pameran bursa wisata pun turut menentukan keberlangsungan dari event yang telah didirikannya.

TTC Travel Mart misalnya, di tengah melambanya kondisi perekonomian dunia dan menjamurnya event-event travel mart di dalam negeri semakin membuat persaingan pameran konvensional semakin sengit. Meski demikian, TTC Travel Mart masih tetap bisa bertahan dan konsisten diselenggarakan setiap tahunnya.

Tedjo, mengaku, bahwa pelaksanaan TTC Travel Mart tahun ini memang tidak “segurih” tahun lalu. Jumlah sellersTTC tahun ini mengalami penurunan hingga 20 persen, menjadi 128 seller. Sedangkan jumlah buyermencapai lebih 900 buyer.

Meskipun perilaku konsumen telah mengalami pergeseran, namun bursa wisata konvensional seperti TTC Travel Mart masih terbilang efektif oleh para pelaku bisnis biro perjalanan. “TTC Travel Mart yang diselenggarakan oleh Tedjo masih menjadi salah satu cara ampuh untuk memperluas jaringan bisnis,” ungkap Rizal Amir, Director Cinta Holiday.

Tedjo, kata Rizal Amir, mempunyai trik tersendiri dalam menjamu kliennya. “Tedjo tak segan untuk memberikan data basedkepada kami. Jadi ketika kami ingin menggarap segmen pasar baru, kami biasa minta tolong ke dia. Dan, pelayanan seperti ini tak dilakukan oleh penyelenggara travel martlainnya,” tambah Rizal.

Hal senada pun diungkapkan oleh Suraj Subedi, Biro Perjalanan Asing dari Bhutan ID Tours & Treks. Untuk kali kedua mengikuti event TTC Travel Mart di Indonesia mampu memperluas jaringan bisnisnya. Masyarakat Indonesia pun merespon positif atas paket wisata yang mereka tawarkan.

“Kami dari Bhutan ID Tours & Travel sudah dua kali mengikuti TTC Travel Mart. Event dan impact-nya pun sangat bagus. Jumlah turis Indonesia yang kami tangani meningkat sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” pungkas Suraj Subedi. [Fatkhurrohim]