Apa Saja Langkah Yang Harus Dilakukan Bila Kita Menjadi Korban Bullying?
WARTAEVENT.com – Malang. Bullying telah menjadi fenomena yang memprihatinkan di tengah pergaulan remaja saat ini. Sampai saat ini tak banyak kasus bullying yang mendapat perhatian serius, karena definisi bullying sendiri masih abu-abu bagi banyak orang.
Abednego Tambayong, Founder Abed Azarya & Team, menjelaskan, pada dasarnya bullying atau perundungan adalah bentuk penganiayaan secara psikologis atau fisik yang disebabkan oleh kurangnya rasa empati terhadap orang lain.
“Hampir semua orang mungkin pernah mengalami bullying pada satu titik di dalam hidup mereka. Bentuknya bisa berupa pengucilan, intimidasi fisik, atau cyberbullying. Apapun bentuknya, bullying tetap bisa meninggalkan trauma kepada si korban,” ujar Abednego, saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (24/8/2021).
Ia mengatakan, menjadi korban bullying merupakan hal yang benar-benar mengerikan, berapapun usia. Efek di-bully terkadang dapat meninggalkan traumatis bertahun-tahun kemudian.
“Setelah bullying telah berhenti, mengatasi efek dari tindakan itu merupakan salah satu hal tersulit bagi seseorang. Banyak orang dewasa mengatakan, mereka terus terpengaruh tindakan intimidasi yang dialami di masa kecil mereka, dan bullying di tempat kerja seringkali menjadi hal yang menakutkan dan berat bagi orang-orang untuk diatasi,” tuturnya.
Inilah beberapa cara yang dapat dilakukan jika diri sendiri sedang diintimidasi, seperti:
- Laporkan kepada orang dewasa yang bisa dipercaya
Cobalah untuk mengkomunikasikan bullying yang menimpamu atau orang di dekatmu kepada orang dewasa yang menurutmu bisa dipercaya. Orang dewasa yang memiliki otoritas seperti orangtua atau guru biasanya memiliki cara yang lebih baik dalam menangani masalah seperti ini tanpa harus membahayakan si korban.
- Abaikan upaya bullying dengan sikap cuek
Jika memungkinkan, abaikan orang yang mencoba melakukan bullying kepadamu dengan berjalan pergi dari tempat dan situasi di mana mereka mencoba melancarkan aksi intimidasi. Orang-orang yang gemar melakukan bullying ingin menunjukkan reaksi. Bersikap cuek merupakan langkah awal untuk mematahkan intimidasi mereka.
- Berjalan Tegak dengan Dagu Terangkat
Meskipun terdengar sederhana, bahasa tubuh yang tepat setidaknya bisa membuat orang yang berniat melakukan bullying ragu. Cobalah berjalan dengan punggung tegak dan dagu terangkat untuk menyampaikan ‘pesan’ kamu bukan orang yang lemah.
- Hindari Konfrontasi Fisik
Jangan pernah meladeni intimidasi fisik. Tak perlu memaksakan diri terlibat di dalam perkelahian, karena konflik fisik seperti ini bisa membuat kamu terluka. Contoh dari beberapa kasus bahkan bisa berakhir membahayakan nyawa. Lebih baik menyalurkan emosi lewat cara-cara yang lebih sehat. Misalnya dengan mendengarkan musik, menulis, atau melakukan aktivitas fisik.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (24/8/2021) juga menghadirkan pembicara, Fathul Qorib (Jurnalis & Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNITRI), Zulham Mubarak (Ketua Umum Milenial Utas, Komisaris PT. Agranirwasita Technology), Jean Christy Sihotang (Guru Ora et Labora Senior High School), dan Nurrohman Adi Assajjad (Video Content Creator) sebagai Key Opinian Leader.
Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)