Categories: Ekonomi

Bebek Timbungan Kuliner Tertua Khas Bali Perlu Dipopulerkan Kembali

wartaevent.com – Bali. Bebek Timbungan, merupakan sajian terkenal dan tertua khas asli dari Bali. Namun sayang kurang populer. Selama ini menu Bebek Timbungan disajikan menjelang Hari Raya Galungan. Kelezatan Bebek Timbungan didapat dari olahan bumbu dan rempah-rempah.

Kuliner tertua di Bali ini samkin nikmat jika dikudap dengan nasi putih yang masih panas dan sambal matah yang juga khas Bali. Sajian khas dan istimewa ini dihidangkan dengan mempertahankan komposisi dan cara pengolahan yang sesuai dengan resep warisan leluhur.

Bebek Timbungan, pada mulanya hanya makanan yang dihidangkan pada ritual-ritual upacara adat Bali saja. Dikutip dari naskah kuno Dharma Caruban, salah satu menu Bali yang paling tradisional dalam upacara ritual adalah Timbungan.

Baca Juga : Gastronomi Naikkan Citra Ubud Sebagai Destinasi Kuliner Bali

Timbungan sendiri berasal dari kata embung atau timbung yang memiliki arti bambu. Jadi, Bebek Timbungan adalah hidangan daging bebek yang dimasak dengan bumbu basa genep (racikan bumbu utama khas Bali) menggunakan bilah bambu.

Saat meresmikan Restoran Bebek Timbungan Bali, di Pertokoan Sunset One, Jl. Sunset Road No.88, Kuta, Badung, Bali, Minggu (17/02/2019) kemarin, Arief Yahya, Menteri Pariwisata, mengatakan, sajian khas tertua asli Bali ini perlu dipopulerkan kembali agar dapat menjadi daya tarik baru bagi dunia wisata kuliner di Pulau Dewata.

“Saya berharap Bebek Timbungan semakin melengkapi kuliner di Bali dan diminati oleh wisatawan yang berlibur ke Bali. Kuliner ini diharapkan menjadi akan semakin melengkapi kuliner tradisional yang ada di Pulau Dewata lainnya seperti ayam betutu, sate lilit, atau sayur plecing kangkung,” terang Menpar Arief Yahya.

Baca Juga : Menpar Perkenalkan Kuliner Soto Ayam dan Jajanan Pasar ke Bloger Papan Atas Perancis

Menpar Arief Yahya, menambahkan, pengeluaran wisatawan paling besar selain untuk akomodasi adalah untuk keperluan makanan atau kuliner. Jumlahnya mencapai 60 persen dengan rincian 40 persen untuk hotel dan 20 persen untuk kuliner atau restoran. Masa depan industri kuliner sangat bagus.

“Bahkan, diplomasi sosial ekonomi terbaik melalui kuliner.  “Ya jadi sudah saya simpulkan tadi, diplomasi sosial ekonomi terbaik itu melalui kuliner,” tambah Menpar. [*]

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Amarterra Villas Hadirkan Momen Sakral Bali dalam Autograph Week

WARTAEVENT.com – Bali. Di tengah hiruk pikuk pariwisata Bali yang semakin dinamis, Amarterra Villas Resort Bali Nusa Dua mengajak para… Read More

18 hours ago

Tiga Koleksi Perdana Sepatu Basket Kolaborasi Shai dan Converse

WARTAEVENT.com – Jakarta. Bintang NBA sekaligus ikon gaya, Shai Gilgeous-Alexander, akhirnya meluncurkan sepatu signature pertamanya: SHAI 001. Koleksi perdana ini… Read More

23 hours ago

Golf House Bawa Gaya dan Teknologi Baru di Lapangan

WARTAEVENT.com – Jakarta. Dunia golf Indonesia kini punya alasan baru untuk tampil lebih bergaya di lapangan. Golf House, retailer ternama… Read More

24 hours ago

Gabriel’s Coffee Eatery: Meracik Hangatnya Tradisi di Era Modern

WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah deretan kafe yang terus bermunculan di Gading Serpong, ada satu tempat yang terasa berbeda sejak… Read More

1 day ago

Empat Sahabat “Berlayar” Lewat Burger: Kisah Bun Voyage Jakarta

WARTAEVENT.com – Jakarta. Dari obrolan santai di antara empat sahabat, lahirlah sebuah perjalanan rasa yang kini berlabuh di Jakarta Selatan.… Read More

1 day ago

Beasiswa Sang Surya 2025, Harapan Baru Mahasiswa Tempo

WARTAEVENT.com – Jakarta. Senyum merekah di wajah para mahasiswa Politeknik Tempo ketika menerima kabar bahagia menjadi penerima Beasiswa Sang Surya… Read More

3 days ago