Bijak Dalam Melakukan Belanja Online
WARTAEVENT.COM, Kab. Blitar – Salah satu yang menjadi konsentrasi utama dalam Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 adalah budaya digital. Digital culture adalah sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana teknologi dan internet membentuk cara berinteraksi dengan manusia, ini adalah cara kita berperilaku, berpikir, berkomunikasi dalam masyarakat.
Budaya digital adalah hasil dari perubahan teknologi secara persuasif yang tak ada habisnya yang terjadi di sekitar kita dan hasil dari inovasi teknologi yang terus berubah. Ini berlaku untuk banyak topik tetapi turun ke satu tema menyeluruh, hubungan manusia dan teknologi.
AA Ngr Bagus Aristayudha, Relawan TIK Provinsi Bali, Dosen Universitas Bali Internasional dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (19/6/2021) menjelaskan manusia harus mengubah pola pikir agar bisa terus beradaptasi dengan teknologi.
Perubahan pola pikir ini bisa mendatangkan penghasilan lain di ranah digital. Caranya kita cari tahu kemampuan kita sendiri. Misalkan pegawai yang bekerja bisa lebih cermat soal waktu karena waktu adalah uang, sisa waktu yang lain digunakan untuk menggali kemampuan baru di dunia digital. Banyak jabatan yang bisa dikerjakan secara online di dunia digital sehingga memiliki 2 atau 3 pekerjaan dalam satu waktu adalah hal yang biasa di era sekarang.
Alternatif lain bisa dengan membuat bisnis online. Begitu banyak e-commerce atau marketplace yang menyediakan banyak layanan. Bisa juga dengan membuat online shop di media sosial. Atau mungkin fokus di dunia digital menjadi self-employed. Terakhir dengan investasi online, jelas ini adalah cara menabung sekaligus menghasilkan.
“Cara membagi penghasilan lebih mudah adalah 50% untuk kebutuhan pokok, 20% tabungan, 30% untuk memenuhi keinginan seperti hobi dan lainnya. Kaum menengah biasanya dapat gaji langsung habis. Jika tak bisa nabung karena saldo kelihatan pakai untuk investasi saja. Uang terselamatkan dan kita akan mendapatkan pertambahan nilai darinya,” tutur pria yang akrab disapa Arista itu.
Tips menabung darinya adalah ingat tujuan, cintai prosesnya dan disiplin. Ada berbagai cara untuk menabung yang bisa didapatkan lewat browsing. Pilih cara yang paling kita sukai agar menabung jadi lebih menyenangkan.
Ingat juga bahwa berbelanja ada tipsnya. Tahapannya ingat tujuan belanja lalu prioritaskan barang yang dibutuhkan, Jangan lupa untuk manfaatkan promo yang ada dan belanjalah sesuai budget dan langsung pulang.
Untuk berbelanja online cobalah untuk mencari kepastian web, reputasi dan review, teliti baca detail, pilih pembayaran yang sesuai, dan lihat kebijakan jual beli. Agar tidak terjadi kasus-kasus yang sedang viral sekarang seperti COD.
“Temukan aset diri kita. Dari situ akan meng-generate penghasilan jika kita lihai melihat peluang yang ada. Belanja barang yang akan meningkatkan produktivitas kalian, misalkan di dunia digital menjadi penulis, belilah laptop atau perangkat pendukungnya, mulailah tidak ada kata terlambat dan terus belajar,” pesannya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (18/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Queena Fredlina (Relatan TIK Bali & Dosen STMIK Primakara), Ahmad Taufiq Jamaludin (Sekretaris Relawan TIK Provinsi Banten), Tio Prasetyo Utomo (Content Strategist Bates CHI & Partners), dan Key Opinion Leader Lady Salsabila.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.