Categories: Travel

Bincang Revitalisasi Bumi Untuk Merevitalisasi Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia

WARTAEVENT.com – Lombok. Lombok sebagai salah satu destinasi super prioritas menerapkan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) sebagai upaya untuk mewujudkan pariwisaya berkelanjutan sekaligus mendorong destinasi wisata di dalamnya dapat bangkit kembali.

Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf seminar daring bertajuk “Bincang-bincang Revitalisasi Bumi: Sinergi & Kolaborasi Menjaga Bumi”, Jumat (18/9/2020) mengatakan, acara revitalisasi bumi ini bertujuan untuk merevitalisasi destinasi wisata di Indonesia. 

Baca Juga : 5 Usulan Indonesia dalam The 52nd ASEAN NTOs Meeting and Related Meetings Indonesia

Ketika tidak ada wisatawan yang datang berkunjung akibat pandemi maka ini merupakan waktu yang tepat untuk menghidupkan kembali sekaligus membersihkan alam Indonesia.

“Karena yang bisa mencegah penyebaran COVID-19 ini di antaranya dengan menjaga kebersihan. Masalah kebersihan ini bukan hanya melibatkan diri sendiri, tetapi juga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita,” kata Rizki Handayani.

Meningkatkan Citra Pariwisata Indonesia

Rizki Handayani berharap melalui revitalisasi bumi ini dapat meningkatkan citra pariwisata Indonesia.

Selain itu mengingat pola wisatawan yang telah berubah dari mass tourism ke quality tourism maka lebih banyak wisatawan akan mencari destinasi wisata yang mengedepankan hygiene sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman dalam berwisata. 

Rizki Handayani berharap melalui revitalisasi bumi ini dapat meningkatkan citra pariwisata Indonesia, khususnya kepada wisatawan mancanegara, bahwa Indonesia sedang bersiap untuk menerima wisatawan kembali.

Baca Juga : Kemenparekraf Anggarkan Rp100 Miliar ke Industri Perhotelan untuk Isolasi Pasien Covid-19

Dalam kesempatan yang sama, Analis Kebijakan Kemenparekraf, Noviendi Makalam mengatakan salah satu yang harus tetap dipertahankan di masa pandemi dan setelah pandemi berakhir adalah penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE. 

Hal ini dapat menjadikan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia untuk berkembang dengan baik dan berkelanjutan.

“Pandemi ini memberikan pelajaran yang berharga bahwa kita sebagai manusia harus menjaga dan merawat bumi ini dengan sebaik-baiknya,” kata Noviendi.

31,11 Ton Sampah Tertangani

Dari sampah yang dikumpulkan di area Bali dan Lombok, sekitar 3,11 ton berhasil ditangani.

Swietenia Puspa Lestari, Founder & Executive Director of Divers Clean Action menjelaskan, kegiatan revitalisasi bumi bukan hanya sekadar bersih-bersih pantai tetapi memberikan insight mengenai harus diterapkan CHSE di setiap titik destinasi. Salah satu masalah kebersihan.

“Hal ini tercermin dari data-data hasil pembersihan sampah yang kita lakukan bersama lebih dari 1600 pekerja wisata bahari di 16 titik yang tersebar di Bali dan Lombok. Dari sampah yang dikumpulkan di area Bali dan Lombok, sekitar 3,11 ton berhasil ditangani,” ujar Swietenia.

Lalu Moh. Faozal, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat menjelaskan, ada empat area destinasi wisata di Lombok yang siap untuk melakukan standarisasi protokol kesehatan berbasis CHSE, yaitu Gili, Rinjani, Mandalika, dan Kota Mataram. 

Baca Juga : Pandemi Covid-19, Akibatkan Dieng Culture Festival Digelar Secara Virtual

“Empat area ini kami fokuskan untuk sertifikasi CHSE. Karena, CHSE ini merupakan acuan untuk kita dan harus diterapkan di seluruh destinasi wisata di Indonesia,” kata Faozal.

Kaka Slank, Musisi & Pemerhati Kelestarian Alam dan Lingkungan mengatakan, pandemi ini memberikan alam untuk rehat sejenak. 

Setelah alam sudah mempercantik dirinya kembali, wisatawan harus memiliki pengetahuan mengenai how to travel supaya wisatawan bisa menghargai dan merawat alam Indonesia. 

“Sebetulnya kedisiplinan kita adalah bentuk rasa sayang kita terhadap orang lain dan juga terhadap alam. Untuk itu, marilalah kita cerdas dalam berwisata dan selalu memperhatikan protokol kesehatan,” jelas Kaka Slank. [*]

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

SunBite Sunday #4 di de Braga by ARTOTEL: Festival Kuliner Eco-Friendly dengan Brand Lokal

WARTAEVENT.com – Bandung. Setelah sukses menarik lebih dari 4.050 pengunjung dalam event sebelumnya, SunBite Sunday kembali hadir dengan edisi ke-4… Read More

1 day ago

Klaten Etno Jazz Sawah 2024: Festival Musik yang Menyatukan Alam dan Kearifan Lokal di Tengah Sawah

WARTAEVENT.com – Klaten. Festival Klaten Etno Jazz Sawah 2024 sukses digelar di Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten, Minggu, (17/11/2024). Dengan latar… Read More

1 day ago

Bertemu di ASEAN Youth Fellowship 2024, 44 Pemimpin Muda Berkolaborasi untuk Masa Depan

WARTAEVENT.com – Singapura. Sebanyak 44 pemimpin muda dari 10 negara anggota ASEAN serta Timor-Leste – yang untuk pertama kalinya berpartisipasi… Read More

2 days ago

Pakuwon Mall Bekasi Jadi Pusat Perbelanjaan Terlengkap di Kota Bekasi

WARTAEVENT.com – Bekasi. Pakuwon Mall Bekasi, mal terbaru yang dikelola oleh PT Pakuwon Jati Tbk melalui anak perusahaannya PT Grama… Read More

2 days ago

Kampanyekan #BalikinSenyum Polident Meningkatkan Akses Perawatan Gigi Tiruan di Indonesia

WARTAEVENT.com – Jakarta. Polident, merek perawatan gigi tiruan meluncurkan kampanye #BalikinSenyum dengan dua inisiatif utama yang bertujuan untuk meningkatkan akses… Read More

2 days ago

HARRIS Day 2024: “FINAL LAP” Rayakan Gaya Hidup Sehat di Bandung, Bali, dan Batam

WARTAEVENT.comm – Bandung. HARRIS Hotels, kembali menghadirkan annual event olahraga lari bertajuk HARRIS Day. Tahun ini bertemakan "FINAL LAP", dan… Read More

3 days ago