News

Cara Membuat dan Mengingat Kata Sandi yang Kuat dan Aman

WARTAEVENT.COM, Situbondo – Dunia internet adalah dunia yang teramat bebas, penuh dengan kesempatan namun juga penuh dengan berbagai marabahaya. Tak bisa kita pungkiri lagi dalam kehidupan sehari-hari kita tak lagi bisa terlepas dari password untuk keperluan ini dan itu.

Hal itu dijelaskan, Reiza Praselanova, Coach Public Speaking & Pendidikan dan Relawan TIK, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat (08/10/2021).

Ia menambahkan, salah satu kunci keamanan online adalah memiliki kata sandi atau password yang kuat. Namun sebagian besar pengguna sulit membuat kata sandi berbeda yang tepat, dan mengingatnya dengan benar.

“Kata sandi merupakan hal yang penting. Alasannya, jika data pengguna disusupi, kata sandi yang lemah bisa menimbulkan konsekuensi serius seperti pencurian identitas,” ujarnya.

Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memiliki kata sandi yang tepat. Berikut lima cara membuat dan mengingat kata sandi yang kuat dan aman, seperti:

  1. Gunakan pengelola kata sandi

Kata sandi yang kuat umumnya lebih dari delapan karakter, sulit ditebak, dan berisi berbagai karakter, angka, dan simbol khusus. Kata sandi yang terbaik mungkin sulit diingat, terutama jika pengguna menggunakan password berbeda untuk setiap akun. Karenanya pengguna membutuhkan pengelola kata sandi, seperti 1Password atau LastPass yang dapat membuat dan menyimpan kata sandi kuat dan panjang. Kedua pengelola ini bekerja di seluruh dekstop dan ponsel. Namun, pengguna tetap harus menghafal satu kata sandi utama untuk membuka kunci semua kata sandi yang lain. Peramban seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox juga dilengkapi dengan pengelola kata sandi, tetapi ada kekhawatiran bagaimana peramban mengamankan kata sandi yang disimpan.

  1. Periksa apakah kata sandi pengguna telah dicuri

Pengguna tidak bisa selalu mencegah kata sandi bocor, baik melalui pelanggaran data atau peretasan. Namun, pengguna dapat memeriksa apakah kata sandi telah dicuri atau disusupi. Mozilla Firefox Monitor dan Google Password Checkup dapat membantu pengguna dengan menunjukkan kepada pengguna alamat email dan kata sandi mana yang telah disusupi dalam pelanggaran data sehingga pengguna dapat mengambil tindakan, seperti segera mengubahnya dengan kata sandi baru.

  1. Hindari penggunaan kata umum dalam kata sandi

Kata sandi memang seharusnya tidak diketahui oleh orang lain dan sulit ditebak. Karenanya, jauhi penggunaan kata-kata umum seperti “password”, frasa seperti “mypassword” dan urutan karakter yang dapat diprediksi seperti “qwerty” atau “thequickbrownfox”. Hindari juga penggunaan nama pengguna, nama panggilan, nama hewan peliharaan pengguna, ulang tahun atau hari jadi, nama jalan, atau apapun yang berhubungan dengan pengguna yang dapat diketahui seseorang dari media sosial.

  1. Buat kata sandi lebih panjang dari 8 karakter

Memiliki kata sandi yang lebih panjang lebih baik dan memulainya dengan 8 karakter adalah permulaan yang bagus. Penggunaan frasa sandi yang terdiri dari tiga atau empat kata acak untuk keamanan tambahan. Frasa sandi yang lebih panjang yang terdiri dari kata-kata yang tidak berhubungan mungkin sulit diingat, oleh karena itu pengguna harus mempertimbangkan untuk menggunakan pengelola kata sandi.

  1. Jangan menggunakan kembali kata sandi

Jangan pernah menggunakan kembali kata sandi di berbagai akun. Jika peretas menemukan kata sandi pengguna yang digunakan kembali untuk satu akun, peretas memiliki kunci ke setiap akun lain yang pengguna gunakan untuk kata sandi itu. Hal yang sama berlaku untuk memodifikasi kata sandi. Jangan menggunakan kata sandi yang dimodifikasi dengan menambahkan awalan atau sufiks. Misalnya, PasswordOne atau PasswordTwo. Dengan memilih kata sandi unik untuk setiap akun, peretas yang masuk ke satu akun tidak dapat menggunakannya untuk mendapatkan akses ke semua akun lainnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat (08/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Stephanie Olivia (Tenaga Ahli DPR RI), Tino Agus Salim (Profesional Trainer & Motivator), Devi Marita Afiana (Beauty Advisor emina PT. Paragon Technology and Innovation Jember), dan Eka Tura Johan (Profesional MC & TV Presenter) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply