News

Cara Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

WARTAEVENT.COM, Kab. Sampang – Gadget saat ini telah menjadi salah satu barang yang begitu penting bagi setiap orang. Tidak hanya digunakan orang dewasa, gadget sekarang juga sudah menjadi salah satu barang yang digunakan anak-anak.

Ali Mashuri, Founder Loma Group, menjelaskan, tidak mengherankan saat seorang anak kecil sudah mahir menggunakan gadget baik untuk sekadar menonton YouTube atau bermain game. Namun banyak orang tua yang lalai dalam mengatasi risiko anak kecanduan gadget.

“Padahal banyak sekali bahaya yang dapat ditimbulkan saat kecanduan gadget, terutama untuk anak-anak. Apalagi gadget dapat mengakses banyak hal dan di internet tersebar semua hal yang sedikit banyak memiliki pengaruh negatif untuk anak,” ujar Ali, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Rabu (8/9/2021).

Cara mengatasi kecanduan gadget pada anak wajib diketahui oleh orang tua, seperti:

  • Memberikan Contoh yang Baik

Cara mengatasi kecanduan gadget yang pertama adalah memberikan contoh yang baik pada anak. Orang tua harus membatasi diri bermain gadget. Jangan pernah berharap anak bisa jauh dari gadget jika orang tua juga tidak bisa melakukannya. Selalu nasehati anak agar menggunakan gadget secara bijak. Berilah contoh kapan boleh bermain gadget dan kapan harus berhenti. Cara satu ini tentunya akan ampuh, karena orang tua merupakan panutan bagi anaknya.

  • Membatasi Penggunaan Gadget

Selain itu, mengatasi kecanduan gadget pada anak juga bisa dilakukan dengan membatasi penggunaannya. Usahakan untuk membatasi penggunaan gadget ke anak. Tetapkan jadwal kapan anak boleh bermain gadget dan kapan harus menyimpannya. Mintalah gadget dari anak agar ia tidak bisa memainkan gadgetnya kapan pun ia mau. Dengan begini anak juga akan lebih disiplin dan tahu kapan harus belajar dan kapan bisa menggunakan gadget-nya.

  • Bersikap Tegas pada Anak

Banyak orang tua yang tidak tega saat melihat anak menangis, akibatnya baru sedikit saja anak menangis orang tua sudah luluh dan memberikan kembali gadget yang ingin dimainkannya. Hal ini tidak boleh dilakukan. Kamu harus memastikan untuk bersikap lebih tegas ke anak. Melihat anak menangis dan merengek menginginkan gadgetnya mungkin akan membuat setiap orang tua iba. Tapi sebagai orang tua kita juga harus tega demi kebaikannya. Kamu juga bisa memberikan pengertian dengan menjelaskan apa saja bahaya yang ditimbulkan bila anak terlalu sering menggunakan gadget.

  • Perbanyak Aktivitas Anak di Luar Rumah

Cara mengatasi anak kecanduan gadget selanjutnya adalah dengan memperbanyak aktivitas anak di luar rumah. Biarkan anak beraktivitas lebih banyak di luar rumah. Anak yang memiliki lebih banyak aktivitas baik di dalam maupun luar rumah akan membuatnya enggan bermain gadget. Ajak anak berkebun, olahraga, jalan-jalan ke taman atau bersepeda dan menikmati indahnya luar rumah. Menemani anak saat bermain maupun saat belajar merupakan hal yang sangat penting dilakukan orang tua.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Rabu (8/9/2021) juga menghadirkan pembicara Mohammad Rifqi (CEO of Straight Away), Jebi Busnaldi (Consultan UMKM), Muis Pranoto (Founder Fajar Laguh), dan Meitha Kurniasari (Experienced Secretary to BOD) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply