Cara Menghindari Kejahatan Cybercrime
WARTAEVENT.COM, Kab. Sampang – Seiring dengan kemajuan teknologi, ini bukan hanya memberikan dampak yang baik bagi banyak individu, bisnis dan perusahaan. Namun, perkembangan teknologi juga memberikan dampak buruk bagi beberapa pihak, salah satunya adalah bisnis kecil yang baru ingin mengepakkan sayapnya di dunia perbisnisan. Selain itu, ancaman dan risiko keamanan bagi bisnis kecil semakin meningkat.
Hal itu dijelaskan, Muhammad Fauzan, Profesional Trainer, Content Creator & Penulis, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Kamis (07/10/2021).
Lanjutnya, situasi ini menuntut para pebisnis dan pengusaha kecil untuk melindungi bisnis mereka dari segala kejahatan cybercrime yang ada, dan berusaha semaksimal mungkin dalam menurunkan kemungkinan risiko yang akan datang.
“Tidak peduli sebesar apapun perusahaan yang kita miliki, dan meskipun situasi bisnis terlihat aman, namun kita harus tetap mewaspadai segala kejahatan cybercrime yang bisa datang sewaktu-waktu tanpa di duga-duga. Seperti yang pepatah katakan, “sedia payung sebelum hujan”. Bagaimanapun, jangan menunggu untuk meningkatkan pertahanan bisnis kita terhadap kejahatan cybercrime, mulailah melindunginya dari sekarang,” paparnya.
Berikut adalah lima cara mudah untuk menghindari kejahatan cybercrime dan menurunkan risiko yang ada, seperti:
- Kata Sandi yang Dibuat Harus Kuat
Ini adalah kunci utama dari segalanya. Tidak hanya bisnis kecil, para pengguna media sosial yang tidak memiliki bisnis apapun, harus membentengi akun mereka dengan membuat kata sandi yang kuat. Kata sandi yang kuat dapat diartikan seperti kunci dan gembok dari sebuah rumah mewah yang dapat mengamankan penghuni rumah dari bahaya maling atau penjahat.
- Penting untuk Menggunakan Otentikasi Dua Faktor
Tidak hanya memerlukan kata sandi yang kuat, otentikasi dua faktor juga sangat diperlukan. Ini adalah mekanisme yang memeriksa ulang kredensial masuk untuk memastikan Anda adalah pemilik akun yang sesungguhnya.
- Hapus Akun yang Sudah Tidak Digunakan
Katakanlah, sebelumnya bisnis kecil Anda memiliki satu akun lama yang sudah tidak aktif lagi. Ini dikarenakan, Anda lupa kata sandi yang terdahulu. Tidak hanya itu, Anda sempat beristirahat sejenak dari bisnis, sehingga sudah lama sekali akun tersebut tidak digunakan.
- Hapus Aplikasi yang Sudah Tidak Digunakan
Yap, ini hampir sama dengan poin sebelumnya yaitu, menghapus akun yang sudah tidak digunakan oleh bisnis kita. Menghapus aplikasi yang sudah kadaluarsa atau tidak digunakan lagi juga sangat penting untuk menghindari risiko kejahatan cybercrime yang bisa sewaktu-waktu datang kepada kita.
- Perbarui Perangkat Lunak dan Plugin Situs Web
Nyatanya, banyak bisnis kecil yang menggunakan layanan aplikasi situs web yang secara umum digunakan oleh banyak orang. Dengan kemudahan akses tersebut, situs-situs tersebut rentan terhadap kejahatan cybercrime jika dibiarkan tanpa pengawasan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Kamis (07/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Abdul Rozak (Founder Senyum Desa Indonesia), Sri Indrianti Hasana (Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas Madura), Muis Pranuto (Founder Fajhar Lagghu), dan Adinda Adia Putri (Medical Doctor) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.