Catatan dari Travex untuk Kemenparekraf: Buyers dan Sellers Mengeluh
“Meski kita mendapat potongan harga untuk ikut dalam bursa wisata Travex ini, tapi masih jauh dari harapan. Buyers yang datang dan yang potensial masih sedikit. Bahkan kita sampai tutupan pameran pun tidak dapat dafta buyers,” katanya.
Baca Juga : Dukung Pelaku Ekonomi Kreatif, Wamenparekraf Angela Cicipi Kuliner Soto Kadipiro
Sejauh penyelenggaraan bursa wisata, baik sekala nasional maupun internasional list buyers sangat penting. Para sellers dapat mengukur dan melihat apakah para buyers tersebut potensial atau tidak.
Perlu Buyers Berkualitas
David Lai, Business Development Manager Booking Meta mengatakan, dari beberapa mengikuti event ATF, ini salah satu pengalaman yang kurang menyenangkan. Sejak awal ia datang, pihak penyelenggara tidak menyiapkan petunjuk perjalanan yang jelas, apalagi jarak dari bandara ke lokasi pameran yang cukup jauh.
Semestinya lanjut David, penyelenggaraan event berkelas internasional seperti ini, penunjuk arah dan atau pusat informasi yang cukup terkait ATF 2023 sudah ada. Ia pun mengeluhkan harus menunggu lebih dari satu jam untuk proses transportasi dari bandara ke hotel.
Bahkan, sesampainya di hotel yang menjadi official pun David Lai mengaku tidak menemukan ada data informasi yang cukup, mulai dari jadwal, dan acaranya seperti apa, roundown-nya seperti apa. Padahal, hal ini wajib ia terima sebagai seorang buyers.
Baca Juga : Rendang dan Bebek Panggang Menjadi Jamuan Makan Siang Delegasi ATF Tahun Ini
Terkait daftar buyer pun ia keluhkan. Sejatinya event sebesar ini harus ada pree schedule appointment (PSA) sebelum para buyers datang. Dan itu, harus sudah ada sebelum H-4 sebelum kedatangan ke Indonesia. Tapi faktanya ia tidak mendapatkan hal tersebut.