Ekonomi

Dampak Covid-19, Bisnis Online Berkembang Pesat.

WARTAEVENT.com, Kab. Pamekasan – Pada awal mula Covid 19 masuk di Indonesia. Kasus pertama di Indonesia terjadi pada Maret 2020. Saat itu negara Indonesia belum siap untuk menghadapi virus ini.  Sehingga banyak orang yang jangkit virus Covid 19 sampai saat ini. Hingga saat ini belum ditemukan obat yang tepat untuk menyembuhkan sang virus selain vaksin untuk memperkecil penyebaran.

Interaksi sosial adalah hubungan antarindividu satu dengan lain, kelompok satu dengan lain, atau individu dengan kelompok. Dalam kehidupan, interaksi sosial adalah suatu hal yang penting dalam berkehidupan. Karena adanya pandemi interaksi langsung dengan orang lain menjadi berkurang. Pandemi memaksa untuk berintinteraksi secara tidak langsung atau tatap maya.

“Serangan pandemi Covid-19 memaksa para pelaku usaha yang belum mengenal digital untuk belajar mengenal dan mulai memasarkan produk secara online. Meraka juga mulai belajar bergabung dalam platform digital seperti Shoppe atau Tokopedia,” ungkap Nayaka Yoga Pradipta, Founder @adsify.id, dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (11/6/2021).

Nayaka mengatakan, para pedagang kuliner kecil mulai ramai-ramai bergabung dengan aplikasi penyedia multi layanan seperti Gojek atau Grab demi meraih konsumen yang lebih luas. Mau tidak mau pelaku UMKM harus mengikuti tren konsumen yang ingin membeli makanan tanpa harus datang sendiri. “Langkah tersebut ternyata mampu menggeliatkan kembali usaha mereka, bahkan sebagian mampu meningkatkan usaha,” ujarnya.

Dia menjelaskan, karena sejak pandemi Covid-19 ini masyarakat banyak melakukan perubahan, seperti di Indonesia 89 persen masyarakatnya banyak melakukan aktivitas di rumah. Online shopping yang dulu hanya dilakukan untuk melihat produk, sejak pandemi tempat untuk membeli. Tidak hanya itu, dahulu orang senang kuliner dengan makan di tempat. Sejak covid makanan yang mereka pesan minta dibungkus. Semua ini dilakukan karena masyarakat masih banyak yang takut untuk beraktivitas luar.

“Dengan segala perubahan perilaku konsumen sejak pandemi covid-19 untuk itu pelaku UMKM harus mulai dan cepat bertansformasi ke digital. Tapi sayangnya dari 80 persen umkm di Indonesia terkena dampak covid-19, baru 13 persen yang sudah digital,” paparnya.

Lanjut dia, banyak pelaku usaha yang sudah digital akhirnya sukses, seperti aplikasi Gojek, Grab, OVO, Gopay, dan masih banyak lainnya. Ini menunjukkan pelaku usaha suskses juga setelah bertransformasi ke digital.

“Internet harus dapat menyerukan dan meningkatkan produktivitas masyarakat seperti UMKM naik kelas. Sehingga internet bermanfaat ke seluruh lapisan masyarakat dan melek akan digital. Saya harap gerakan ini dapat mendorong inisiatif di tempat lain,” harap Joko Widodo Presiden Republik Indonesia, dalam sambutannya di acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Jawa Timur, Kabupaten Pamekasan.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital Nasional 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi, ini juga menghadirkan pembicara lain seperti Anita Wahid (Wakil Ketua Umum GNLB Siberkreasi), Aryo Hendarto (Founder Sajiwa & Caritempat.id), Yudha Alif Aulia (Dosen Fakultas Ilmu Komputer UNEJ), dan Erra Fazhira, Key Opinian Leader dan Influencer.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply