News

Dibalik Kemudahan Metode COD Belanja Online Ada Kelebihan dan Kekurangannya, Apa Aja Sih?

WARTAEVENT.com – Madiun. Di saat teknologi semakin maju seperti sekarang ini, kebiasaan gaya belanja pun mulai berubah. Anda mungkin merasakannya sendiri, kalau berbelanja secara online dirasa lebih praktis. Baik dari sisi hemat waktu, tenaga, juga tak jarang harga yang ditawarkan umumnya lebih murah bila dibandingkan dengan berbelanja di toko offline.

“Belanja secara online memang banyak memberikan kenyamanan dan kemudahan. Anda cukup melakukannya semua lewat smartphone. Meski begitu, belum semua orang merasa nyaman dan percaya dengan belanja online. Terutama bagi yang baru-baru ingin memulai bertransaksi secara online, umumnya ada rasa khawatir bila ternyata tempat belanja tersebut menipu,” kata Moch Sofi Asrifin (Praktisi IT & Relawan TIK), saat menjadi pembicaraan dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (12/8/2021).

Lanjutnnya, penipuan online memang kerap kali terjadi. Untuk itu tetap harus berhati-hati setiap kali bertransaksi. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk menghindari penipuan adalah dengan berbelanja secara COD atau Cash on Delivery.

Ia menjelaskan, biasanya dalam berbelanja online diminta untuk membayar terlebih dahulu sebelum barang yang dipesan dikirimkan, maka pada metode COD justru berbeda. Cash on Delivery merupakan suatu layanan transaksi dimana pembeli dan penjual saling sepakat untuk melakukan transaksi pembayaran ketika barang yang dipesan sudah tiba di alamat pembeli.

“Jadi dengan metode COD pembayaran tidak dilakukan secara transfer terlebih dahulu, melainkan dibayar secara tunai,” ujarnya.

Lanjutnya, dengan metode COD, pembeli dan penjual harus bertemu secara langsung di suatu tempat yang sudah disepakati. Biasanya dicari titik tengah antara lokasi penjual dan pembeli untuk saling memudahkan. Namun, sekarang ini sudah ada kurir yang menawarkan sistem COD.

Keuntungan Menggunakan Metode COD

Sebagai pembeli, tentunya Anda lebih diuntungkan bila menggunakan metode COD. Bila seharusnya dalam bertransaksi online Anda hanya bisa melihat produk melalui gambar dan mengira-ngira produk tersebut berdasarkan deskripsinya yang dibaca dari penjual, dengan metode COD, Anda jadi bisa melihat produk yang ingin Anda beli secara langsung. Anda bisa memastikan dengan teliti terlebih dahulu kondisi produk tersebut sebelum membayarnya. Jika produk tersebut tidak sesuai deskripsi Anda pun bisa membatalkan rencana transaksi.

Namun, dari sisi penjual juga tidak ada ruginya menawarkan metode COD. Keseriusan niat penjual yang menawarkan metode COD paling tidak akan dianggap kalau dia memang penjual yang tidak berniat menipu karena berani menawarkan membawakan barang dagangannya terlebih dahulu untuk menemui calon pembeli. Dengan menawarkan metode COD secara tidak langsung akan menambah reputasi penjual.

Kekurangan Menggunakan Metode COD

Bila dibandingkan dengan metode belanja online pada umumnya, dari sisi pembayaran, metode Cash on Delivery ini tampak kurang praktis. Saat berbelanja online pada umumnya, Anda diminta melakukan transfer sebelum barang dikirimkan.

Sementara dengan untuk pembayaran COD, Anda terpaksa membawa uang tunai untuk membayar belanjaan Anda. Tentunya hal ini selain kurang praktis juga agak kurang menguntungkan dari sisi keamanan. Bayangkan bila belanjaan Anda cukup mahal dan penjual hanya menerima uang tunai.

Dari sisi penjual juga meski memberikan reputasi yang baik dengan menawarkan metode COD, tapi jelas mengeluarkan tenaga dan biaya lebih bila dibandingkan dengan sistem belanja online yang biasa. Sebagai penjual terpaksa harus meluangkan waktu, tenaga, serta ongkos untuk menemui Anda sebagai pembeli.

Belum lagi bila ternyata barang yang dibawa tidak sesuai dengan ekspektasi pembeli hingga akhirnya transaksi jual beli batal terjadi. Kejadian seperti ini bisa diminimalisir bila dilakukan transaksi belanja online dilakukan dengan cara yang biasa.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (12/8/2021) juga menghadirkan pembicara Agung Sukoco (Video Content Creator at Youtube), Clara Marisa Purnamasari (Associate Wealth Planner & Internasional Campus Ambasador), Yosep Rusfendi Susianto (Praktisi Komunikasi dan Digital Konten), dan Key Opinion Leader Kezia Catherina Utama (Mahasiswi Bunda Mulia).

Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Leave a Reply