Travel

Dikunjungi Menparekraf, Warga Desa Wisata di Pulau Rinca Harapkan Hal Berikut ini

Abunawas Batu Pepe, Nelayan setempat mengatakan, sebagian besar warga desa ini sehari-hari bekerja sebagai nelayan. Mereka biasa menjaring ikan dari jam 6 pagi – 12 siang. Setelah melalui proses pengeringan mereka menjualnya ke Labuan Bajo dengan harga mulai Rp15 ribu – Rp30 ribu per kilonya.

Infrastruktur dan SDM Pariwisata

Menparekraf Sandiaga kembali menjelaskan, ia mendapat catatan dari Kepala Desa terkait kebutuhan para nelayan. “Masyarakat di sini sangat membutuhkan seperti jarring. Ini nanti akan saya sampaikan ke Menteri KKP,” ulasnya.

Baca Juga : Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Kadin Bekerja Sama dengan Creative Hub Labuan Bajo

Sementara untuk infrastruktur pariwisata desa wisata ini membutuhkan pembangunan jalan untuk menuju destinasi Goa Kalong. 

Destinasi super prioritas Labuan Bajo lanjut Menparekraf, harus mampu hadir untuk memberdayakan masyarakat. Dan desa wisata, menjadi hal yang sangat relevan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. 

Salah satu produk kreatif Desa Wisata Pasir Panjang Pulau Rinca, Labuan Bajo adalah kerajinan ukiran kayu berbentuk Komodo./Photo by_Birkom Kemenparekraf.

 Tadi ada juga permintaan perpustakaan, dengan Pemda kita juga akan dorong. Karena kemajuan desa wisata harus melibatkan masyarakat dan harus membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Sandiaga. 

Baca Juga : Ini Hasil Kunjungan Kerja Menparekraf Sandiaga Uno ke Labuan Bajo

Untuk peningkatan SDM pariwisata, Menparekraf akan mengkaji untuk mendirikan Politeknik Pariwisata yang dikelola Kemenparekraf di Labuan Bajo. “SDM ini perlu kita tingkatkan, aspirasi ini akan kita kaji sama-sama,” pungkas Sandiaga. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *