Dubes Tantowi meletakkan dasar argumentatif pandangannya itu pada letak geografis kawasan tersebut dan adanya minat yang besar dan terus meningkat dari negara-negara besar terhadap kawasan tersebut.
“Bagi saya ini sangat menarik. Saya katakan menarik, mengapa? Karena Indonesia memang bagian dari Pasifik,” kata Tantowi Yahya.
Di sebelah barat dan selatan, wilayah Indonesia diapit oleh Samudra Hindia. Sementara di sebelah timur, wilayah Indonesia diapit oleh Samudra Pasifik, dengan sebagian wilayahnya memang berada di Pasifik.
Baca Juga : ICWA Menyelenggarakan Diskusi Tentang Kedekatan Indonesia dengan Pasifik
“Kita tidak bisa mengelak. Itu anugerah Tuhan,” katanya. Dia menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa suatu negara terhubung dengan suatu kawasan. Di antaranya karena hubungannya secara geografis, budaya, sosial, politik dan ekonomi.
“Semua itu ada di Pasifik. Kita terhubung dengan Pasifik melalui lautan. Kita adalah bagian dari Pasifik,” katanya menegaskan. Oleh karena itu, selama menjadi Dubes RI untuk Selanda Baru, yang memiliki peran sangat penting bagi kawasan tersebut, Tantowi mengatakan dia berupaya meningkatkan hubungan persahabatan masyarakat Indonesia dengan masyarakat-masyarakat di Kawasan Pasifik.
Baca Juga : Bertemu di ASEAN Youth Fellowship 2024, 44 Pemimpin Muda Berkolaborasi untuk Masa Depan
Sementara itu Dubes T.M. Hamzah Thayeb selaku Ketua Pengurus Indonesian Council on Woprld Affairs (ICWA) menjelaskan bahwa upaya untuk mengakrabkan kedua Indonesia dan Selandia Baru, dapat dilakukan dengan saling tukar pelajar dan pelajaran bahasa Indonesia dan ini dapat dimulai dan diterapkan.
”Kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia akan membantu mendorong hubungan sosial dan ekonomi antara penutur asing dan masyarakat Indonesia”, ujar Dubes Hamzah Thayeb. Pemahaman tentang bahasa Indonesia juga memungkinkan penutur asing untuk lebih memahami acara budaya seperti upacara adat dan festival.
Mengingat peran strategis kawasan tersebut bagi Indonesia, Emma Harman salah satu diplomat dari Kedubes Selandia Baru di Jakarta menyatakan telah mendorong berbagai pemangku kepentingan di tanah air untuk terus meningkatkan hubungan persahabatan dengan negara-negara di kawasan Pasifik lainnya. “Kedekatan itu artinya kita harus terus memaintain komunikasi dengan mereka,” ujar Emma Harman yang fasih berbahasa Indonesia.
Baca Juga : Acara Bedah Buku dan Seminar Nasional ASEAN Berlangsung Sukses di Universitas Hazairin Bengkulu
Emma Harman menambahkan menyatakan bahwa baik Indonesia maupun Selandia Baru dapat bekerjasama dan saling melengkapi kelebihannya dalam membangun Pasfik yang damai dan sejahtera.
Direktur Oseania Pasifik Kemlu, Adi Dzulfuat (Kemenlu) RI memastikan Indonesia ingin berkontribusi lebih bagi negara-negara di Pasifik, terutama karena kesamaan ras Melanesia antara Indonesia khususnya Papua dengan negara-negara di kawasan itu.
Selanjutnya Adi Dzulfuat mengatakan kerja sama Indonesia secara umum dengan negara-negara di kawasan Pasifik meliputi banyak hal, tidak hanya mengenai isu Papua atau keamanan. “Kita ingin bisa lebih berkontribusi karena Indonesia merupakan bagian dari keluarga besar Pasifik,” imbuh Adi.
“Oleh karena itu dalam konteks kenegaraan maka Indonesia ingin berkontribusi lebih dalam berbagai sektor guna mendukung kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia maupun Pasifik,” ujarnya menambahkan. Dia menjelaskan, Indonesia berkeinginan meningkatkan kerja sama dengan negara-negara di kawasan Pasifik guna menunjang pembangunan fisik.
“Sebenarnya kita ingin meningkatkan hubungan kerja sama supaya negara-negara di kawasan Pasifik dapat mempercayai bahwa Indonesia sebagai mitra yang dapat diandalkan,” katanya.
Dia menambahkan, Indonesia hadir di negara-negara kawasan Pasifik dengan program kemitraan pembangunan seperti pemberian dana hibah dan proyek pembangunan. “Kerja sama itu diperkuat karena Indonesia pernah membangun stadion di negara Salomon Island, pembangunan fasilitas publik seperti pemadam kebakaran di Vanimo PNG, serta renovasi sekolah di Wutung PNG,” ujarnya.
Dia berharap dengan kerja sama ini maka persepsi masyarakat di kawasan Pasifik tentang Indonesia semakin baik dan positif termasuk menyangkut isu berkaitan dengan kedaulatan.
Khusus mengenai hubungan bilateral RI-Selbar disebutkan bahwa pada tahun 2024, nilai perdagangan Indonesia-Selandia Baru mencapai total nilai US$1,91 miliar, dengan ekspor Indonesia senilai US$682 juta, mencerminkan peningkatan sebesar 15 persen dibandingkan dengan tahun 2023. Sementara itu, impor Indonesia mencapai US$1,23 miliar, meningkat sebesar 8,97 persen dari tahun sebelumnya.
Kedua negara telah sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan bilateral menjadi 6 miliar dolar Selandia Baru pada tahun 2029 melalui rencana aksi bersama yang komprehensif.
Pertukaran tenaga kerja juga menjadi topik utama diskusi dalam pertemuan tersebut. Skema visa kerja bagi tenaga kerja Indonesia di Selandia Baru sudah tersedia dan pemanfaatannya perlu terus ditingkatkan.
Indonesia dan Selandia Baru juga sedang menjajaki kemungkinan program Working Holiday untuk memperkuat hubungan sosial dan budaya.
WARTAEVENT.com – Jakarta. Ketika piring berhenti sekadar menampung makanan dan mulai bercerita, itulah momen yang ingin disajikan Mulyana—lebih dikenal sebagai… Read More
WARTAEVENT.com – Surabaya. Aura panggung sore itu terasa berbeda. Bukan hanya karena deretan anak-anak usia 6–9 tahun tampil percaya diri… Read More
WARTAEVENT.com – Surabaya. Satu lagi putri daerah siap unjuk gigi di panggung nasional. Claire Stevanie Sugianto, remaja putri asal Surabaya,… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Bertepatan dengan Hari Kopi Internasional, Panorama Media dijadwalkan menggelar pameran Café Brasserie Expo Indonesia (CBEI) 2025 pada… Read More
WARTAEVENT.com - Jakarta. Pernikahan adalah momen sekali seumur hidup. Bagi pasangan yang mendambakan hari istimewa dengan sentuhan elegan, Fairmont Jakarta… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. ASTON Kemayoran City Hotel hadir di Jakarta Mega Wedding Festival (JMWF) 2025, 3–5 Oktober, di Hall D1,… Read More
Leave a Comment