WARTAEVENT.com – Jakarta. “Selama 10 tahun terakhir ini, peranan Indonesia di kawasan Pasifik semakin meningkat. Kita harapkan pengaruh Indonesia dirasakan oleh seluruh negara Pasifik”, kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Phillip Nathan Taula.
Kata pengantar Dubes Phil Taula itu disampaikan sewaktu membuka diskusi informal di kediamannya di Pakubuwono Residence, Jakarta. Sehubungan dengan peningkatan peranan Indonesia tersebut, Dubes Selandia Baru yang sebelumnya pernah bertugas di Jakarta pada tahun 1999-2002 itu menghendaki kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, akademisi dan pihak swasta.
Baca Juga : Wisatawan di Asia Pasifik Kian Menggemari Liburan Salju
Samudra Pasifik adalah kawasan lautan terbesar di dunia, serta mencakup kira-kira sepertiga luas permukaan Bumi, dengan luas permukaan sebesar 165.250.000 km².
Panjangnya sekitar 15.500 km dari Laut Bering di Arktik hingga batasan es di Laut Ross di Antartika. Banyak kesempatan dan peluang untuk digarap lebih baik. ”Kami ingin bekerjasama lebih erat dengan Indonesia”, kata Dubes Phil Taula yang menjabat sebagai Dubes untuk Indonesia mulai Mei 2025.
Diskusi yang berlangsung akrab tersebut dihadiri wakil dari kedua negara yang mewakili kalangan pemerintah, akademisi, think-tank dan periset.
Prof. David Capie, Guru Besar HI dan Direktur Pusat Studi Kawasan Strategis Universitas Victoria di Wellington menyatakan deskripsi tentang kawasan Pasifik yang sangat unik.
Disampaikan bahwa isu-isu Pasifik penting karena memiliki implikasi signifikan bagi keamanan global, perdagangan, dan pertumbuhan ekonomi. Stabilitas dan keamanan kawasan ini krusial untuk menjaga ketertiban internasional dan mencegah konflik.
Potensi ekonomi dan kepentingan strategis Indo-Pasifik menjadikannya kawasan vital bagi negara-negara untuk terlibat dan berinvestasi.
Apa peran Indonesia dan Selandia Baru yang diharapkan di Indo-Pasifik?
Prof David Capie menyatakan bahwa mengingat Indonesia dan Selandia Baru telah memperkuat kerja sama bilateralnya di berbagai bidang, kiranya hubungan serta kerjasama ini dapat diteruskan di kawasan Indo-Pasifik, dengan fokus pada beberapa bidang utama antara lain perdagangan dan investasi.
Di bidang perdagangan, kedua negara telah meningkatkan volume perdagangan, dengan target baru sebesar 6 miliar dolar Selandia Baru pada tahun 2029, naik dari 4 miliar dolar Selandia Baru pada tahun 2024.
Baca Juga : Apresiasi Jerman Terhadap Kepemimpinan Indonesia di Kawasan Indo-Pasifik
Khusus mengenai ivestasi, permintaan Indonesia mengundang investasi Selandia Baru mendapat perhatian serius di Kabinet Selandia Baru di sektor-sektor seperti pengolahan susu, energi panas bumi, dan ketahanan pangan.
Selanjutnya Prof. Natasha Hamilton-Hart dari Universitas Auckland menyatakan bahwa potensi dan tantangan yang ada telah diidentifikasi oleh kalangan akademisi kedua negara. Tinggal sekarang kedua belah pihak dapat memilah dan menyepakati bidang mana yang merupakan prioritas. Mulai dari masalah ekonomi, perubahan iklim dan masalah politik keamanan. Disebutkan juga oleh Natasha bahwa Skema Pekerjaan Musiman Regional Selandia Baru akan memungkinkan pekerja Indonesia untuk bekerja di sektor pertanian Selandia Baru.
Baca Juga : Forum Diskusi ICWA Membahas Situasi Terkini dan Masa Depan Kawasan Pasifik
Sementara itu mantan Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menyatakan bahwa Pasifik merupakan kawasan yang strategis dan penting, baik secara geopolitik maupun ekonomi. Oleh karena itu, Tantowi mendorong Indonesia untuk lebih aktif dan meningkatkan peran serta pengaruhnya di kawasan Pasifik. Dubes RI yang pernah menjadi Roving Ambassador itu meyakini Indonesia dapat menjadi jembatan antara kawasan Pasifik dengan ASEAN dan kawasan lainnya.
Sebagai misal, Pemerintah Indonesia memprakarsai festival budaya Melanesia Indonesia (Melindo), berdasarkan klaim bahwa Indonesia memiliki populasi Melanesia sebesar 11 juta jiwa, yang tersebar di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
Sebagai mantan Duta Besar untuk Selandia Baru, Tantowi sendiri telah terlibat langsung dalam diplomasi Indonesia di Selandia Baru, Samoa, dan Tonga, serta Duta Besar Keliling untuk Pasifik.
Saat ini yang paling mendesak adalah kerjasama di bidang transportasi yang sangat penting mengingat jarak kepulauan satu dengan yang lainnya yang membentang cukup luas
Tantowi Yahya memandang Samudera Pasifik sebagai kawasan yang akan menjadi arah kebijakan geopolitik, ekonomi dan sosial di masa mendatang, di mana berbagai aktivitas akan terpusat di kawasan tersebut.
WARTAEVENT.com – Bali. Di tengah hiruk pikuk pariwisata Bali yang semakin dinamis, Amarterra Villas Resort Bali Nusa Dua mengajak para… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Bintang NBA sekaligus ikon gaya, Shai Gilgeous-Alexander, akhirnya meluncurkan sepatu signature pertamanya: SHAI 001. Koleksi perdana ini… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Dunia golf Indonesia kini punya alasan baru untuk tampil lebih bergaya di lapangan. Golf House, retailer ternama… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah deretan kafe yang terus bermunculan di Gading Serpong, ada satu tempat yang terasa berbeda sejak… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Dari obrolan santai di antara empat sahabat, lahirlah sebuah perjalanan rasa yang kini berlabuh di Jakarta Selatan.… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Senyum merekah di wajah para mahasiswa Politeknik Tempo ketika menerima kabar bahagia menjadi penerima Beasiswa Sang Surya… Read More
Leave a Comment