Event Minang Geopark Run, Upaya Memperkenalkan Potensi Geopark Sumbar
Warta Event – Jakarta. Minang Geopark Run layak menjadi brand pariwisata Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk mempromosikan dan menjual daya tarik pariwisata Sumbar berupa budaya (culture), alam (nature), dan buatan manusia (manmade) ke kancah internasional. Sebab, brand ini kreatif, simpel, dan mudah untuk menjual pariwisata Sumbar ke mancanegara.
Hal ini diungkapkan oleh Rizki Handayani Mustafa, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Industri Pariwisata Kemenpar Rizki Handayani Mustafa dalam jumpa pers Minang Geopark Run 2018 dan Seminar Nasional Pariwisata 4.0 hari ini Minggu (16/09/2018) di Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kemenpar.
Dijelaskan oleh Rizki Handayani Mustafa, Minang Geopark Run yang akan digelar pada (28/10/2018) di kawasan Geopark (Taman Bumi) Ngarai Sihanok, adalah event sport tourismuntuk sekaligus mempromosikan sembilan potensi Geopark yang berada di Sumbar.
“Event ini sekaligus dijadikan sebagai strategi untuk mempromosikan potensi pariwisata Sumbar yang memiliki sembilan geopark membentang di sepanjang jalur Bukit Barisan yang salah satu di antaranya akan dicanangkan menjadi UNESCO Global Geopark (UGG),” urainya.
Sementara itu, Oni Yulfian, Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, menjelaskan, event wisata olahraga (sport tourism) Minang Geopark Run bertajuk Run the Nature—Lari Menembus Keindahaan Alam dan Budaya Sumataera Barat ini menjadi ajang bagi para pelari baik pemula maupun yang berpengalaman untuk unjuk kekuatan dalam berlari sambil menikmati kekayaan alam dan budaya ranah Minang.
Event Minang Geopark Run, kata Oni, pun menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata Sumbar sekaligus untuk mensosialisasikan geopark kepada masyarakat di empat kabupaten Sumbar sebagai lokasi sembilan geopark.
“Dengan menjadikan sebagai geopark kawasan wisata tersebut akan lestari dan memberikan manfaat melalui kegiatan kepariwisataan. Selain melestarikan geodiversity (flora dan fauna) juga budaya masyarakat setempat yang masing-masing memiliki kekhasan,” kata Oni Yulfian.
Lebih rinci lagi, Oni Yulfian menjelaskan, Sembilan geopark tersebut yakni, Ngarai Sianok, Lembah Harau, Danau Maninjau, Kars Tarusan Kamang, Danau Singkarak, Bekas Tambang Sawahlunto, Danau Kembar, Batu Kapal Solok Selatan, Silokek, dan Mentawai.
Tim Ahli Geopark UNESCO pada Desember tahun lalu, telah melakukan penelitian mendalam ke lokasi koridor Geopark Lembah Harau yang meliputi Danau Maninjau, Kars Tarusan Kamang, Danau Singkarak hingga Ngarai Sianok di perbatasan Kota Bukittinggi dan Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam.
“Kita akan terus dorong agar Sumbar memiliki UNESCO Global Geopark (UGG), untuk itu, peran pemda dan masyarakat sangat sangat besar karena menjadi salah satu komponen terpenting dalam penilaian menjadi UGG. Dan, hingga saat ini baru Bupati Kabupaten Sijunjung yang menunjukan komitmennya,” ucap Oni.
Untuk diketahui, event Minang Geopark Run nanti akan melombakan kategori, 5K Fun Run, 10K, 21K dan Ultra Run dengan menempuh jarak sejauh 70 KM dengan rute Kelok Sembilan menuju Lembah Harau, Ngarai Sihanok dan finish di Jam Gadang Bukittinggi.
Dalam rangkaian event Minang Geopark Run juga diselenggarakan Exhibition Run dan Tourism Week. Sementara itu Tourism Week akan diadakan pada 15 – 30 Oktober 2018, Dinas Pariwisata Sumatera Barat bekerjasama dengan 100+ pelaku bisnis di bidang pariwisata untuk memberikan great sale kepada para peserta lari dan wisatawan lainnya. [Fatkhurrohim]