News

Pariwisata di NTB Terus Dipulihkan

Warta Event – Lombok. Proses pemulihan pariwisata dipastikan berjalan sesuai rencana. Pasalnya dua Menteri Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi mengawal langsung program pemulihan pariwisata pasca gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Saat memimpin rapat Koordinasi Percepatan Normalisasi Pariwisata Pasca Gempa, di Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, pada hari ini Minggu (16/09/2018) Luhut, menuturkan, ada tiga hal yang harus disiapkan agar pulau ini menjadi tourist destination.

Pertama, manajemen pengelolaan sampah harus lebih baik dan terintegrasi. Kedua, penataan jalan lingkungan harus dibenahi, Ketiga, dermaga sandar kapal agar dibuat lebih bagus dan berstandar internasional. Ketiga program tersebut harus  didukung dengan budaya masyarakat lokal yang baik.

Luhut pun menjelaskan, gempa yang terjadi di NTB ada pelajaran yang dapat dipetik, yaitu pengelolaan sistem sampah. “Sistem sampah di sini jelek. Ini harus diberesakan. TPA sampah masih kurang lebar dan hanya menampung 10 ton per hari. Gili Trawangan harus mencontoh Labuan Bajo, dimana 150 ton sampah dapat dibawa kedaratan,” kata Luhut.

Terkait aksesibilitas di Gili juga perlu diperhatikan. Transportasi Cidomo (andong) harus dipertahankan dan dikelola dengan baik. “Jalannya apakah aspal atau paving blok biar PUPR yang atur bagaimana baiknya. Lalu saya sudah berbicara dengan Kemenhub. Dermaga di sini tidak memenuhi syarat dan standar internasional. Padahal banyak turis yang dating dan  menghasilkan revenue yang besar bagi Negara,’ pungkas Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Arief Yahya, Menteri Pariwisata, memastikan tiga strategi recovery NTB berjalan sesuai skema. Pertama terkait Sumber Daya Manusia (SDM) fokusnya ke pelaku pariwisata di NTB. Kedua, pemulihan destinasi dan ketiga yaitu promosi dan pemasaran tetap dilakukan untuk mempromosikan NTB diberbagai kesempatan.

Untuk Industri pariwisata, OJK telah memberikan relaksasi jasa keuangan. Relaksasi pemulihan dan keringanan pembayaran listrik dan air, retribusi daerah, modal usaha dan dan hutang di bank melalui koordinasi dengan K/L Terkait.

Dari sisi aksesibilitas, Menpar Arief Yahya telah bersurat ke Kementerian Perhubungan untuk rehabilitasi kerusakan pelabuhan di destinasi terdampak seperti di pelabuhan penyeberangan Teluk Nara. Dermaga Gili Trawangan, Dermaga Publik Senggigi, Pelabuhan Wisata Bangsal, Dermaga Gili Air.

“Amenitasnya juga diperhatikan yaitu perbaikan homestay di Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Shelter Sembalun, Senaru, dan Tete Batu. Serta perbaikan prasarana lampu jalan sepanjang jalur strategis pariwisata wilayah Senggigi, Lombok Utara dan pembersihan dan penataan tiga Gili,” pungkas Menpar Arief. [Fatkhurrohim]