Categories: Ekonomi

Evermos, Serukan Ekonomi yang Lebih Adil di The Davos Agenda 2021

Dia juga mengamati bahwa para produsen asing pun tengah belajar tentang produk apa saja yang sedang diminati di Indonesia. Hanya dalam 6 bulan, produk tersebut bisa membanjiri pasar lokal. Dengan tampilan serupa namun dengan harga yang jauh lebih murah.

Untuk dapat bersaing, Iyus harus membuat produk baru yang diminati masyarakat luas untuk meningkatkan penjualannya. Untuk mengejar ketertinggalan, ia melakukan produksi dalam waktu 6 bulan untuk mendapatkan keuntungan. 

Baca Juga : Berikut Ini 3 Hal Bincang ShopeePay Talk Tentang Bisnis Franchise

Lawan saing asingnya menggunakan intelijen pemasaran sehingga memberikan unfair advantage yang memperpendek siklus penjualan produknya. Oleh karena selain tanpa rencana setrategis dan waktu yang terbatas untuk memulai berinovasi, Iyus menjadi enggan untuk mengembangkan bisnisnya. 

Vicious Cycle Penting Untuk UKM

Keadaan yang seperti ini telah membuat adanya suatu vicious cycle pada UMKM Indonesia. 

Produk impor yang lebih murah di pasaran membuat UMKM menjadi enggan untuk berinvestasi jangka menengah dan panjang. Dampaknya adalah turunnya produktivitas dan produksi yang tidak efisien sehingga UMKM kalah saing dengan pemain global. 

Baca Juga : DANA Perbarui Fitur Bisnis Untuk UMKM

Vicious cycle pada tingkat UMKM akan menciptakan vicious cycle kecil lain yang berdampak pada tingkat kesejahteraan para pekerjanya. Turunnya produktivitas berakibat pada pendapatan, kualitas ketrampilan yang rendah ke mereka.

Arip Tirta, Presiden Evermos mengatakan, jika rakyat Indonesia tidak belanja produk lokal, maka UMKM akan kalah dalam persaingan melawan rantai nilai global. Setiap produk lokal yang dibeli dapat membantu menghidupkan ekonomi lokal. Dengan demikian uang akan mengalir pula ke pemilik produk, vendor dan karyawannya.

Baca Juga : Mau Sukses Punya Bisnis UMKM di Tahun Depan? Cek Tips Berikut

Sekitar 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia diciptakan oleh sektor UMKM. Sektor ini pun mayoritas menyerap pekerja dengan keterampilan rendah, dan menyumbang sampai 60% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Peluang untuk memperluas dampak dari produksi lokal masih sangat besar. Indonesia memiliki pasar yang besar dan terus berkembang, masih butuh lebih banyak produk secara jumlah dan variasi. Namun sampai sekarang belum bisa mewujudkan hal ini menjadi kenyataan. [*]

Page: 1 2

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Pengamat Aviasi Sambut Baik Program “Benih dari Langit” untuk Kurangi Emisi Karbon

WARTAEVENT.com – Jakarta. Pelita Air secara resmi meluncurkan program “Benih dari Langit” hasil kolaborasi antara Pelita Air dan Pertamina Foundation… Read More

4 days ago

Digelar Dua Hari, WITF 2024 Mendorong Inovasi dan Pertumbuhan di Industri Pariwisata Global

WARTAEVENT.com – Jakarta. Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024 (WITF2024) akan menjadi sorotan utama di industri pariwisata global, berlangsung di Swissotel… Read More

4 days ago

SEABEF dan WITF 2024, Bahas Pengembangan MICE dan Pariwisata Berkelanjutan

WARTAEVENT.com – Jakarta. Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) in Conjunction with Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2024, sebagai salah… Read More

4 days ago

ASPERAPI Meluncurkan Kembali Pameran INDES 2024, Etalase Besar Industri MICE Tanah Air untuk Pemerintah Baru

WARTAEVENT.com - Jakarta. Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) memberikan konfirmasi penyelenggaraan Pameran INDES 2024 pada tanggal 5-6 November 2024 di… Read More

4 days ago

ARTOTEL Group dan TMII Gelar Field Trip Budaya untuk Individu Berkebutuhan Khusus

WARTAEVENT.com – Jakarta. Artotel Group, operator manajemen hotel terkemuka di Indonesia, bekerja sama dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mengadakan… Read More

4 days ago

Antisipasi Kebocoran Gas, Kenali 4 Tanda Regulator Gas Rusak

WARTAEVENT.com – Jakarta. Kebocoran gas sering menjadi penyebab utama kecelakaan rumah tangga seperti ledakan tabung gas atau kompor. Salah satu… Read More

5 days ago