Fakta Tentang Kekayaan Pulau Keakwa yang Bikin Kalian Ingin Langsung Liburan Kesana
Rumah Adat
Rumah suku pedalaman di Keakwa kebanyakan masih terbuat dari kayu dan atapnya dari seng, berbentuk panggung. Pada bagian samping, depan dan belakang rumah masih terdapat pohon kelapa yang menjulang tinggi ke langit sebagai ciri topograpi-nya.
Baca Juga : 3 Destinasi Aksesable di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT
Karakter topograpi ini menjadikan kawasan yang sejuk karena suplay angin alam setiap harinya merangsek sempurna ke setiap perumahan di suku Kamoro di pesisir pantainya.
Peninggalan Perang Dunia II
Pulau Keakwa, faktanya memiliki bukti peninggalan sejarah yakni 2 meriam peninggalan tentara Jepang saat perang dunia ke 2 yang masih terjaga rapih. Meriam ini berada tak jauh dari bibir pantai, sehingga bisa dilihat secara langsung dan sangat jelas keberadaannya.
Baca Juga : Walaupun Mendung, Labuan Bajo Tetap Indah Dipandang dari Puncak Waringin
Puing-puing meriam yang ada menjadi fakta bahwa Pulau Keakwa dijadikan basis pertahanan bagian selatan Papua oleh tentara Jepang saat diserang sekutu. Di sini pun terdapat pelabuhan utama untuk mobilisasi peralatan tempur Jepang.
Ritual Adat
Fakta tentang ritual adat atau spiritual masih kuat dan terjaga keberadaannya, seperti ritual nelayan, ritual Omoko Etae—yakni ritual tua berupa makan tanah, pangkur sagu, dan masih banyak lainnya.
Homestay
Hingga saat ini sudah ada 10 unit homestay yang dapat digunakan oleh setiap wisatawan untuk bermalam dan rehat selama mengeksplorasi Pulau Keakwa.
Baca Juga : Homestay Desa Wisata Pentingsari Segera Berstandar Dunia
Guna memperkuat karakter budaya, maka homestay pun dibangun dengan identitas suku Kamoro seperti menggunakan material dari alam setempat berupa daun pangi, dan pelepah sagu.