Travel

Gairah Berwisata ke Danau Toba Menurun, Ini Upaya Pemerintah Sumatera Utara

WARTAEVENT.com – Medan. Tidak dapat dipungkiri bahwasannya pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan persendian pariwisata dunia. Termasuk Indonesia dan khususnya Sumatera Utara dengan ikon destinasinya Danau Toba.

Muchlis Nasution, Kepala Bidang Bina Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara dalam workshop bertajuk Wisata Edukasi Tematik Nusantara “Culture Exploration in Toba” hari ini Senin (17/11/2020) di Kota Medan, Sumatera Utara, mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini tidak mencapai target.

Baca Juga : 3 Cara Kemenparekraf Ajak Generasi Millennial Mempromosikan dan Berwisata Kembali ke Danau Toba

“Dari data yang kita miliki di bulan September 2020 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Danau Toba hanya 143.062 orang. Jumlah ini menurun dari target yang telah ditentukan tahun ini sebesar 300 kunjungan wisman,” ungkap Muchlis.

Penyumbang wisatawan mancanegara terbesar berasal dari Malaysia dan Singapura. Namun semenjak pandemi Covid-19 mereka belum berkunjung kembali. Karena adanya pembatasan protokol kesehatan seperti akses penerbangan. 

Upaya Meyakinkan Wisatawan 

Menurunnya jumlah kunjungan wisata ke Danau Toba gegara pandemi pun dialami oleh wisatawan nusantara.

Menurunnya jumlah kunjungan wisata ke Danau Toba gegara pandemi pun dialami oleh wisatawan nusantara. Belum diketahui angka pastinya, namun yang jelas gairah wisatawan nusantara untuk berkunjung ke Danau Toba sangat menurun. 

“Untuk sementara kunjungan wisatawan yang masih digerakan oleh warga lokal. Seperti orang Kota Medan berwisata ke Danau Toba, atau orang Berastagi berkunjung ke Danau Toba maupun sebaliknya,” terangnya.

Baca Juga : Minat dan Daya Beli Menurun, VIWI Board Mendesak Gubernur DKI Jakarta Cabut PSBB Transisi

Untuk itu kata Muchlis, diperlukan upaya strategis membangun kembali pariwisata Sumatera Utara terutama Danau Toba dengan cara meyakinkan ke para wisatawan bahwasannya kini Danau Toba telah dapat dikunjungi dengan ketentuan mematuhi protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability(CHSE).

“Terlabih lagi dalam RPJM tahun depan target kita untuk wisatawan mancanegara sebesar 300 ribu kunjungan. Artinya memerlukan upaya seperti tersebut di atas,” urai Muchlis kembali.

Wisatawan Lebih Memilih Penerapan Protokol Kesehatan

Kegiatan bertajuk Wisata Edukasi Tematik Nusantara “Culture Exploration in Toba” mengajak generasi millennial untuk mempromosikan kembali destinasi wisata yang ada di daerahnya.

Kegiatan bertajuk Wisata Edukasi Tematik Nusantara “Culture Exploration in Toba” yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat tepat dengan mengajak generasi millennial untuk mempromosikan kembali destinasi wisata yang ada di daerahnya.

“Generasi Millennial ini memiliki kebutuhan eksistensi diri seperti menggunggah kegiatan bagaimana cara berlibur disaat pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan menjadi sesuatu yang penting bagi pariwisata daerahnya,” tambahnya.

Baca Juga : Musda I BPD PHRI Kalimantan Utara, PHRI Pusat Upayakan Relaksasi Pajak PPH 21

Dengan demikian lanjut Muchlis, ini akan dapat membantu meyakinkan ke wisatawan lain dari luar daerah Sumatera Utara untuk berkunjung kembali ke Danau Toba dan sebagai bukti bahwa destinasinya telah menerapkan protokol kesehatan. 

“Fakta dan Pencitraan seperti ini harus dibangun. Saat ini orang berwisata ke suatu destinasi yang paling utama dicari adalah apakah telah menerapkan protokol kesehatan. Baru setelah itu mereka mencari keindahan dan pesona alamnya,” pungkas Muchlis. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *