Gubernur Mangku Pastika, Bali Masih Aman Untuk Wisatawan
Warta Event – Karangasem. Terkait adanya status awas atas Gunung Agung di Bali, sebanyak 33 konsulat jenderal dan honorary consul yang mengeluarkan travel advice. Untuk itu, Gubernur Bali, Mangku Pastika pun mengundang secara khusus para konsulat tersebut untuk menyampaikan pesan bahwa Bali aman untuk wisatawan.
Mangku Pastika menyatakan, situasi terakhir Gunung Agung masih berstatus awas, namun aktivitas gunung telah menurun. Seandainya terjadi letusan, manajemen pengendalian bencana pemprov Bali akan melakukan tugas dengan sebaik-baiknya.
Pastika memastikan tidak akan ada korban karena area 12 km dari Gunung Agung telah dikosongkan. Selain itu, pemerintah Bali telah memasang alat canggih yang dapat mendeteksi dini jika terjadi erupsi.
Jika airport tutup karena erupsi gunung Agung, ia memprediksi banyak penumpang yang tidak bisa berangkat. Untuk itu pihaknya akan mengurus visa dan akomodasi. Kalaupun terdesak harus berangkat, warga negara asing tersebut akan diterbangkan melalui Surabaya atau Lombok.
Sementara itu, Honorary Consul New Zealand, Indy Siddik mengatakan, asuransi dan negara manapun tidak ada yang akan memberikan jaminan force majeur. Sehingga pihaknya mengimbau warga negaranya, kalaupun datang ke Bali akan menjadi risiko sendiri.
Dengan kondisi Gunung Agung seperti ini, diakui tidak terjadi penurunan kunjungan wisatawan dari New Zealand. Hal itu, menurutnya, karena New Zealand memiliki banyak gunung berapi sehingga warganya sudah terbiasa. “Biasanya tiga kali seminggu Air New Zealand membawa 750 orang,” ungkapnya.
Pada kesempatan lain, Arief Yahya, Menteri Pariwisata, meminta masyarakat agar mengikuti setiap imbauan yang dikeluarkan lembaga pemerintah yang berwenang. Sedangkan untuk wisatawan, agar tidak khawatir karena pemerintah sudah mempersiapkan rencana penanganan terhadap segala kemungkinan bencana.
“Bali Tourism Hospitality (istilah crisis center, red) sudah dibuat diketuai oleh Pak Gubernur Bali. Harus satu pintu (informasinya). Biar beritanya nggak simpang siur,” tegas, Menpar Arief Yahya. [Fatkhurrohim]