News

Gunakan Teknologi CDM Dalam Jaring Wisman, Indonesia Menjadi Yang Pertama di Dunia

Wartaevent.com – Jakarta. Indonesia tercatat sebagai negara pertama di dunia yang menggunakan teknologi CDM (Competing Destination Model) untuk menjaring wisatawan mancanegara (wisman) datang berkunjung. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sebagai inisiator penggunaan CDM sukses menguji coba digital selling tools untuk menjaring wisman dari China.

Bekerjasama dengan Zamplus Technology Inc, Shanghai Data Exchange Corp, perusahaan IT yang sudah bermitra dengan ratusan perusahaan kelas dunia dari banyak negara, Menpar Arief Yahya memantau langsung alur Looking, Booking, Peyment (LBP) dalam teknologi CDM tersebut.

“CDM mendapatkan booking wisman China. Wisman dari Chinai yang memilih berwisata ke Indonesia sudah Looking, Booking, Payment. Saya pantau sampai betul-betul konkret. Bulan September naik signifikan,” kata Menpar Arief Yahya dalam kunjungan kerja ke Shanghai, China, pada pekan ini.

VP of Operations and Maintenance Zamplus, Tony Zhou, mengatakan Indonesia pionir dalam penggunaan teknologi CDM. “Ini pertama kali, Indonesia pionir, dan langkah awalnya sukses. Kami bangga bisa support jauh lebih dalam dari service yang biasanya kami sediakan. Belum ada negara yang menggunakan teknologi ini sampai ke level selling dan termonitor dengan detail,” kata Tony Zhou.

Tony Zhou menjelaskan, biasanya klien Zamplus Technology Inc hanya meminta sampai ke impression, click per view, dan memastikan bahwa materi promosinya sudah terbaca dan diterima hingga profile audience yang ditargetkan.

Sementara yang diinginkan Menpar Arief Yahya yakni kepastian alur customer dalam membuat pilihan destinasi liburannya, dimulai dari Looking atau Searching menemukan banyak pilihan destinasi lalu mempengaruhi mereka agar memilih Indonesia ditandai dengan Booking dan Payment sampai ke Arrival Date atau waktu kedatangan di Tanah Air.

Menpar Arief Yahya mengatakan, di China untuk bisa booking harus sudah payment dulu jadi lebih meyakinkan. “Secara teknologi, kita bisa membayangkan, maka kita pasti bisa mewujudkannya,” ungkap Menpar.

Ditambahkan oleh Menpar, Inilah salah satu terjemahan konkret dari The More Digital The More Global, The More Digital The More Personal, and The More Digital The More Professional. Teknologi digital bisa menjangkau apa saja yang selama ini terlalu sulit dan dianggap tidak masuk akal.

Kemenpar akan menerapkan teknologi CDM untuk menjaring wisman dari seluruh pasar potensial di mancanegara antara lain; Singapore, Malaysia, Australia, Eropa Amerika, dan Timur Tengah. [Joshua]